
Apa Kabar Proyek Tol Tanggul Laut Semarang-Demak?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 August 2019 11:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek tol tanggul laut Semarang-Demak sempat digadang-gadang jadi tol baru di sisi utara Pulau Jawa. Sampai mana progres rencana pembangunan proyek tersebut?
Saat ini progresnya sudah sampai tahap pembentukan badan usaha jalan tol (BUJT). PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak resmi terbentuk sebagai BUJT Semarang-Demak. Perusahaan patungan itu akan membangun sekaligus mengelola tol yang terintegrasi dengan tanggul laut Semarang.
BUJT tersebut terbentuk pada pertengahan pekan lalu. Penandatanganan akta pendirian dilakukan oleh Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP M. Aprindy, Direktur Human Capital & Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Novel Arsyad, dan Direktur PT Misi Mulia Metrical Hajjah Hasnaeni, serta disaksikan oleh Notaris Jose Dima Satria.
"Dengan penandatanganan Akta PUP dan Akta Pendirian badan usaha ini, tahap selanjutnya adalah penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Agus Samuel Kana, melalui keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (12/8/2019).
Perjanjian pendirian perusahaan patungan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Konsorsium tanggal 18 Agustus 2018 dan keputusan pemenang lelang dalam surat Menteri PUPR No. PB.02.01-Mm/1347 tanggal 17 Juli 2019.
PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak memiliki susunan pemegang saham sebagai berikut: - PT PP (Persero) Tbk sebanyak 65% - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 25% - PT Misi Mulia Metrical sebanyak 10%.
"PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak nantinya akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Tol Semarang-Demak," tegasnya.
Sebelumnya Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, penandatanganan ini akan dilakukan serentak pada September dengan dua perjanjian lagi. Kedua perjanjian tersebut yakni, penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).
"Kalau semua berjalan dengan lancar harapannya bulan bulan September akan dilakukan penandatanganan tiga sekaligus satu PPJT, kemudian penjamin, ketiga kredit investasi perjanjian oleh PT PII," ujarnya seperti dikutip dari detikcom.
Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol Proyek Strategis Nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018. Proyek tol sepanjang 27 kilometer ini menelan biaya investasi Rp 5,6 triliun.
Tol ini sekaligus direncanakan berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak. Sehingga dapat menanggulangi banjir dan rob Kota Semarang sekaligus mengurai kemacetan Semarang-Demak.
(hoi/hoi) Next Article Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Tunggu Garansi Sri Mulyani
Saat ini progresnya sudah sampai tahap pembentukan badan usaha jalan tol (BUJT). PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak resmi terbentuk sebagai BUJT Semarang-Demak. Perusahaan patungan itu akan membangun sekaligus mengelola tol yang terintegrasi dengan tanggul laut Semarang.
BUJT tersebut terbentuk pada pertengahan pekan lalu. Penandatanganan akta pendirian dilakukan oleh Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP M. Aprindy, Direktur Human Capital & Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Novel Arsyad, dan Direktur PT Misi Mulia Metrical Hajjah Hasnaeni, serta disaksikan oleh Notaris Jose Dima Satria.
"Dengan penandatanganan Akta PUP dan Akta Pendirian badan usaha ini, tahap selanjutnya adalah penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Agus Samuel Kana, melalui keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (12/8/2019).
Perjanjian pendirian perusahaan patungan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Konsorsium tanggal 18 Agustus 2018 dan keputusan pemenang lelang dalam surat Menteri PUPR No. PB.02.01-Mm/1347 tanggal 17 Juli 2019.
PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak memiliki susunan pemegang saham sebagai berikut: - PT PP (Persero) Tbk sebanyak 65% - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 25% - PT Misi Mulia Metrical sebanyak 10%.
"PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak nantinya akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Tol Semarang-Demak," tegasnya.
Sebelumnya Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, penandatanganan ini akan dilakukan serentak pada September dengan dua perjanjian lagi. Kedua perjanjian tersebut yakni, penandatanganan bersama Kementerian Keuangan sebagai penjamin dan kredit investasi bersama dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).
"Kalau semua berjalan dengan lancar harapannya bulan bulan September akan dilakukan penandatanganan tiga sekaligus satu PPJT, kemudian penjamin, ketiga kredit investasi perjanjian oleh PT PII," ujarnya seperti dikutip dari detikcom.
Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol Proyek Strategis Nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018. Proyek tol sepanjang 27 kilometer ini menelan biaya investasi Rp 5,6 triliun.
Tol ini sekaligus direncanakan berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak. Sehingga dapat menanggulangi banjir dan rob Kota Semarang sekaligus mengurai kemacetan Semarang-Demak.
(hoi/hoi) Next Article Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Tunggu Garansi Sri Mulyani
Most Popular