
Jokowi Bangun Triliunan Proyek Infrastruktur, Masih Kurang!
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
09 August 2019 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Indonesia memerlukan investasi dalam jumlah besar. Hal ini untuk mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur yang sedang digarap pemerintah.
Menurutnya, dari 223 infrastruktur yang dibangun pemerintah, yang selesai rasionya masih sangat rendah yakni di bawah 50%. Masih ada beberapa kendala seperti anggaran dan juga masalah izin.
"Dari total segitu belum sampai 40% yang selesai. Sisanya masih dibangun dan lainnya mungkin dalam perluasan tanah," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
"Sehingga itu yang menjadi sebab utama kenapa kemudian kita perlu investasi dalam jumlah besar untuk mendorong pertumbuhan 1%," tambahnya.
Darmin menilai, salah satu penyebab investasi masih rendah karena tingkat rasio produktivitas Indonesia (Incremental Capital to Output Ratio/ICOR) masih terlalu tinggi. Dimana level ICOR Indonesia berada di atas 6%.
Oleh karenanya, ia berharap apa yang sudah dikerjakan saat ini terus dikembangkan dan ICOR juga bisa diperkecil agar bisa membantu menumbuhkan perekonomian lebih baik.
"Apa artinya buat kita sekarang? yang sudah selesai mari kita optimumkan supaya cepat terhubung dan dimanfaatkan kegiatan ekonomi oleh pengusaha maupun masyarakat," jelasnya.
Ia mencontohkan, seperti pembangunan infrastruktur tol trans jawa yang belum selesai 100% tapi sudah bisa dimanfaatkan. Jadi, ia berharap tidak hanya menunggu selesai dulu baru digunakan.
"Kita jalan tol Jawa itu praktis belum 100% tapi praktis nyambung. Itu kan tidak cukup jalan tol saja. Artinya perlu disambungkan lagi dan jangan dianggap ini persoalan mudah. Itu maksudnya mengoptimumkan pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun. tinggal perluas, termasuk angkutan udara," tegasnya.
(dru) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Menurutnya, dari 223 infrastruktur yang dibangun pemerintah, yang selesai rasionya masih sangat rendah yakni di bawah 50%. Masih ada beberapa kendala seperti anggaran dan juga masalah izin.
"Dari total segitu belum sampai 40% yang selesai. Sisanya masih dibangun dan lainnya mungkin dalam perluasan tanah," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Darmin menilai, salah satu penyebab investasi masih rendah karena tingkat rasio produktivitas Indonesia (Incremental Capital to Output Ratio/ICOR) masih terlalu tinggi. Dimana level ICOR Indonesia berada di atas 6%.
Oleh karenanya, ia berharap apa yang sudah dikerjakan saat ini terus dikembangkan dan ICOR juga bisa diperkecil agar bisa membantu menumbuhkan perekonomian lebih baik.
"Apa artinya buat kita sekarang? yang sudah selesai mari kita optimumkan supaya cepat terhubung dan dimanfaatkan kegiatan ekonomi oleh pengusaha maupun masyarakat," jelasnya.
Ia mencontohkan, seperti pembangunan infrastruktur tol trans jawa yang belum selesai 100% tapi sudah bisa dimanfaatkan. Jadi, ia berharap tidak hanya menunggu selesai dulu baru digunakan.
"Kita jalan tol Jawa itu praktis belum 100% tapi praktis nyambung. Itu kan tidak cukup jalan tol saja. Artinya perlu disambungkan lagi dan jangan dianggap ini persoalan mudah. Itu maksudnya mengoptimumkan pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun. tinggal perluas, termasuk angkutan udara," tegasnya.
(dru) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Most Popular