Belum Merdeka, RI Ketergantungan Tempe & Jagung dari Amerika

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 August 2019 15:40
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total impor kacang kedelai sepanjang tahun lalu mencapai 2,58 juta ton atau senilai US$ 1,10 miliar.
Foto: REUTERS/Andres Stapff
Jakarta, CNBC Indonesia- Tak ada yang menyangka bahwa makanan pokok orang Indonesia seperti tempe dan jagung yang dikonsumsi masyarakat masih bergantung dari Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sebuah seminar nasional memperingati hari kelahiran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (9/8/2019).

"Tempe kita bergantung petani Amerika. Jagung, ayam kita masih banyak kita impor dari Amerika atau Brasil," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).


Kebergantungan yang dimaksud JK berkaitan dengan bahan baku. Tempe misalnya, bahan bakunya menggunakan kedelai yang saat ini harus diimpor dalam jumlah besar dari negeri Paman Sam.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total impor kacang kedelai sepanjang tahun lalu mencapai 2,58 juta ton atau senilai US$ 1,10 miliar, di mana impor kacang kedelai dari AS mencapai 2,52 juta ton atau US$ 1,07 miliar.

"Dari hal-hal tersebut maka dibutuhkan suatu transformasi berjalan. Kebijakan yang keras," tegas JK.


JK tak memungkiri, bahwa dibutuhkan transformasi ekonomi secara menyeluruh. Apalagi, sudah banyak negara-negara tetangga yang sukses bertransformasi.

"Bagaimana China mentransformasi ekonominya. Pertama membuka China itu penanaman modal asing," tegas Wapres.

"Sekarang walaupun China dengan Taiwan secara politik itu berbeda dan bersengketa, tapi China, 35% [penanaman modal asing] itu dari Taiwan," katanya.


(dob/dob) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular