
Bisa Buat Acuan Reksa Dana, Bursa Luncurkan 2 Indeks Baru
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 August 2019 19:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan siap menerbitkan dua indeks baru pada 12 Agustus mendatang. Kedua indeks baru tersebut adalah IDX Value30 dan IDX Growth30.
Dalam keterangannya, BEI menyebutkan, dua indeks yang akan dirils tersebut dipilih dari saham-saham yang paling likuid dan mengacu pada saham yang ada di dalam indeks IDX80.
Kepala Unit Pengembangan Produk 1 BEI, Kautsar Nurahmad menjelaskan, penilaian indeks baru IDX Value30 dan IDX Growth30 akan menitikberatkan pada price to book value (PBV) dan price earning ratio (PER) yang paling rendah, namun memiliki fundamental yang baik.
Selain itu, indeks tersebut terdiri dari emiten yang pertumbuhan labanya cukup baik dan sahamnya sering ditransaksikan alias likuid.
"Penentuan PER dan PBV dilihat berdasarkan laporan keuangan emiten terakhir," kata Kautsar Nurahmad, kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/8/2019).
Menurut Kautsar, penerbitan indeks baru di bursa akan membantu pengembangan produk investasi pasar modal, utamanya adalah penggunaannya sebagai acuan bagi reksa dana indeks atau reksa dana yang ditransaksikan di bursa (exchange traded fund, ETF).
BEI mencatat, saat ini sudah ada 32 reksa dana indeks dan 28 ETF. Pertumbuhan jumlah ETF paling besar terjadi tahun lalu, di mana jumlahnya naik dari 14 menjadi 24 produk.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan alasan pengambilan pilihan saham IDX Value Stock-30 dari Indeks IDX-80 adalah karena indeks 80 saham tersebut sudah melalui seleksi, seperti likuiditas transaksi dan kepatuhan (compliance) dari emiten saham.
IDX-30 dan IDX-80 didasari penghitungan likuiditas saham dan kapitalisasi pasar terbesar.
Khusus untuk IDX-80, sejak diluncurkan sudah mengacu pada ketentuan minimal saham publik (free float), sedangkan IDX-30 serta LQ-45 ketentuan tersebut sedang diterapkan bertahap tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Geliat Sektor Konsumer Meningkat, IKK Menguat
Dalam keterangannya, BEI menyebutkan, dua indeks yang akan dirils tersebut dipilih dari saham-saham yang paling likuid dan mengacu pada saham yang ada di dalam indeks IDX80.
Kepala Unit Pengembangan Produk 1 BEI, Kautsar Nurahmad menjelaskan, penilaian indeks baru IDX Value30 dan IDX Growth30 akan menitikberatkan pada price to book value (PBV) dan price earning ratio (PER) yang paling rendah, namun memiliki fundamental yang baik.
Selain itu, indeks tersebut terdiri dari emiten yang pertumbuhan labanya cukup baik dan sahamnya sering ditransaksikan alias likuid.
"Penentuan PER dan PBV dilihat berdasarkan laporan keuangan emiten terakhir," kata Kautsar Nurahmad, kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/8/2019).
Menurut Kautsar, penerbitan indeks baru di bursa akan membantu pengembangan produk investasi pasar modal, utamanya adalah penggunaannya sebagai acuan bagi reksa dana indeks atau reksa dana yang ditransaksikan di bursa (exchange traded fund, ETF).
BEI mencatat, saat ini sudah ada 32 reksa dana indeks dan 28 ETF. Pertumbuhan jumlah ETF paling besar terjadi tahun lalu, di mana jumlahnya naik dari 14 menjadi 24 produk.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan alasan pengambilan pilihan saham IDX Value Stock-30 dari Indeks IDX-80 adalah karena indeks 80 saham tersebut sudah melalui seleksi, seperti likuiditas transaksi dan kepatuhan (compliance) dari emiten saham.
IDX-30 dan IDX-80 didasari penghitungan likuiditas saham dan kapitalisasi pasar terbesar.
Khusus untuk IDX-80, sejak diluncurkan sudah mengacu pada ketentuan minimal saham publik (free float), sedangkan IDX-30 serta LQ-45 ketentuan tersebut sedang diterapkan bertahap tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(dob) Next Article Geliat Sektor Konsumer Meningkat, IKK Menguat
Most Popular