
Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, PLN Jemput Bola
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
31 July 2019 20:39

Palangka Raya, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mau tertinggal dalam wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Selain peningkatan elektrifikasi pemindahan ibu kota bisa meningkatkan permintaan terhadap listrik.
General Manager PLN Wilayah Kaltimra Riza Novianto Gustam mengatakan pekan lalu sudah menyambangi Bappenas untuk ikut serta dalam perencanaan perpindahan ibu kota. Sayangnya, Bappenas masih belum terbuka tentang perencanaan lebih lanjut. Dia menyatakan PLN siap memenuhi kebutuhan listrik Kalimantan sebagai ibu kota.
"Saya jemput bola ke Bappenas tapi masih karena masih belum bisa dibuka rencananya, kami juga belum bisa lebih lanjut. Tapi kami tidak mau ketinggalan, karena Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang sekarang ini belum memasukkan asumsi pemindahan ibu kota," kata Riza, Rabu (31/07/2019).
Jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, menurut Riza juga sejalan dengan target PLN untuk interkoneksi di Kalimantan pada 2020. Saat ini Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara elektrifikasinya masih minim, dibandingkan Kalimantan Timur.
"Pada Rencana pengembangan 2028 kami harus membangun 4.324,8 megawatt. Di dalamnya ada pembangkit gas, dan EBT juga. Di Kalteng ada rencana Pembangkit listrik tenaga gas yang akan beroperasi 2023, tapi tergantung gasnya ada atau tidak. Kami ingin interkoneksi Kalimantan, yang sekarang masih putus di Utara," katanya.
Untuk RUPTL selanjutnya, Riza mengatakan kemungkinan akan memperhitungkan kebutuhan Kalimantan sebagai ibu kota. Selama ini dari pembangkit bebannya masih belum sesuai target, akibatnya banyak cadangan yang tidak terserap.
"Saya kejar beban itu, karena kalau tidak terserap kan kami kena pinalti. Jadi supaya Indenpendent Power Production (IPP) ini terserap. Tapi pasti PLN diikut sertakan," katanya.
(dob/dob) Next Article Bappenas Undang 4 Gubernur Provinsi, Bahas Ibu Kota Baru
General Manager PLN Wilayah Kaltimra Riza Novianto Gustam mengatakan pekan lalu sudah menyambangi Bappenas untuk ikut serta dalam perencanaan perpindahan ibu kota. Sayangnya, Bappenas masih belum terbuka tentang perencanaan lebih lanjut. Dia menyatakan PLN siap memenuhi kebutuhan listrik Kalimantan sebagai ibu kota.
"Saya jemput bola ke Bappenas tapi masih karena masih belum bisa dibuka rencananya, kami juga belum bisa lebih lanjut. Tapi kami tidak mau ketinggalan, karena Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang sekarang ini belum memasukkan asumsi pemindahan ibu kota," kata Riza, Rabu (31/07/2019).
Jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan, menurut Riza juga sejalan dengan target PLN untuk interkoneksi di Kalimantan pada 2020. Saat ini Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara elektrifikasinya masih minim, dibandingkan Kalimantan Timur.
"Pada Rencana pengembangan 2028 kami harus membangun 4.324,8 megawatt. Di dalamnya ada pembangkit gas, dan EBT juga. Di Kalteng ada rencana Pembangkit listrik tenaga gas yang akan beroperasi 2023, tapi tergantung gasnya ada atau tidak. Kami ingin interkoneksi Kalimantan, yang sekarang masih putus di Utara," katanya.
Untuk RUPTL selanjutnya, Riza mengatakan kemungkinan akan memperhitungkan kebutuhan Kalimantan sebagai ibu kota. Selama ini dari pembangkit bebannya masih belum sesuai target, akibatnya banyak cadangan yang tidak terserap.
"Saya kejar beban itu, karena kalau tidak terserap kan kami kena pinalti. Jadi supaya Indenpendent Power Production (IPP) ini terserap. Tapi pasti PLN diikut sertakan," katanya.
(dob/dob) Next Article Bappenas Undang 4 Gubernur Provinsi, Bahas Ibu Kota Baru
Most Popular