
Pengusaha AS Ancam Pemimpin Hong Kong, Ada Apa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 July 2019 17:05

Hong Kong, CNBC Indonesia - Rangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi di Hong Kong telah memicu kekhawatiran pelaku bisnis dari berbagai negara. Salah satunya adalah Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) (American Chamber of Commerce).
Kamar Dagang AS mengatakan, kebanyakan anggota lembaga itu menilai para pemimpin Hong Kong perlu melakukan lebih banyak hal untuk mengatasi tuntutan-tuntutan para pendemo, termasuk melakukan penyelidikan independen terhadap kerusuhan dan menghapuskan RUU Ekstradisi secara permanen.
"Pemerintah harus mengambil tindakan segera dan nyata untuk mengatasi akar penyebab demonstrasi baru-baru ini dan mengembalikan kepercayaan pada status kota sebagai pusat bisnis dan keuangan internasional unggulan Asia," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin (29/7/2019).
Ketua Kamar Dagang AS Tara Joseph mengatakan pemerintahan Hong Kong di bawah kepemimpinan Carrie Lam perlu menunjukkan kepemimpinan yang konkret dalam memenuhi harapan rakyat Hong Kong sekaligus memulihkan reputasi internasional kota itu untuk pemerintahan yang efektif.
"Mayoritas dari anggota kami yang disurvei selama seminggu terakhir mengatakan pemerintah perlu mengatasi penyebab mendasar dari protes dan tidak hanya untuk mengatasi keretakan ketidakstabilan sosial dengan perbaikan hukum dan ketertiban jangka pendek," kata Joseph.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pekan lalu ada pernyataan serupa dari Kamar Dagang Hong Kong. Lembaga itu juga menyerukan agar RUU ekstradisi ditangguhkan secara permanen dan diadakan penyelidikan.
Lam telah menerima lebih banyak kritik atas tanggapan terhadap krisis, baik dari pegawai negeri dan jajaran pemerintah kota pro-Beijing. Namun, Lam telah setuju untuk menunda RUU Ekstradisi dan telah membuat beberapa kompromi. Dia juga telah muncul ke publik dalam beberapa minggu terakhir, di mana selama akhir pekan dia terlihat mengunjungi barak tentara China di Hong Kong.
China telah memberikan dukungan kepada pemerintahan Lam dan mengeluarkan kecaman yang semakin kuat dalam dua minggu terakhir. China juga menuding pengunjuk rasa dan menggambarkan demonstrasi sebagai konspirasi yang didanai asing.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ini Lho Isi UU China yang Bisa Bikin Hong Kong Membara Lagi
Kamar Dagang AS mengatakan, kebanyakan anggota lembaga itu menilai para pemimpin Hong Kong perlu melakukan lebih banyak hal untuk mengatasi tuntutan-tuntutan para pendemo, termasuk melakukan penyelidikan independen terhadap kerusuhan dan menghapuskan RUU Ekstradisi secara permanen.
Ketua Kamar Dagang AS Tara Joseph mengatakan pemerintahan Hong Kong di bawah kepemimpinan Carrie Lam perlu menunjukkan kepemimpinan yang konkret dalam memenuhi harapan rakyat Hong Kong sekaligus memulihkan reputasi internasional kota itu untuk pemerintahan yang efektif.
"Mayoritas dari anggota kami yang disurvei selama seminggu terakhir mengatakan pemerintah perlu mengatasi penyebab mendasar dari protes dan tidak hanya untuk mengatasi keretakan ketidakstabilan sosial dengan perbaikan hukum dan ketertiban jangka pendek," kata Joseph.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pekan lalu ada pernyataan serupa dari Kamar Dagang Hong Kong. Lembaga itu juga menyerukan agar RUU ekstradisi ditangguhkan secara permanen dan diadakan penyelidikan.
Lam telah menerima lebih banyak kritik atas tanggapan terhadap krisis, baik dari pegawai negeri dan jajaran pemerintah kota pro-Beijing. Namun, Lam telah setuju untuk menunda RUU Ekstradisi dan telah membuat beberapa kompromi. Dia juga telah muncul ke publik dalam beberapa minggu terakhir, di mana selama akhir pekan dia terlihat mengunjungi barak tentara China di Hong Kong.
China telah memberikan dukungan kepada pemerintahan Lam dan mengeluarkan kecaman yang semakin kuat dalam dua minggu terakhir. China juga menuding pengunjuk rasa dan menggambarkan demonstrasi sebagai konspirasi yang didanai asing.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ini Lho Isi UU China yang Bisa Bikin Hong Kong Membara Lagi
Most Popular