Boikot Makin Kalap, SPBU Korsel Tolak Isi Bensin Mobil Jepang

S. Pablo I. Pareira, CNBC Indonesia
26 July 2019 13:03
Boikot tak hanya terjadi pada produk barang, tapi juga jasa layanan di SPBU.
Foto: Kampanye Warga Korea Selatan terhdap Produk Jepang (5/7/2019). ( Yonhap via REUTERS )
Jakarta, CNBC Indonesia - Stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atauĀ pom bensin dan bengkel di Korea Selatan menolak mengisi bensin atau memperbaiki merek mobil Jepang sebagai bagian dari boikot produk-produk Jepang yang dipicu ketegangan politik dan dagang antar kedua negara.

Penjualan paket wisata ke Jepang, minuman beralkohol (minol) asal Negeri Sakura dan bahkan tiket film animasi Butt Detective The Movie telah terkena imbasnya. Demonstrasi terjadi di luar Kedutaan Jepang di Seoul. Beberapa pihak khawatir sentimen ini justru akan mengadu domba sesama warga Korea.

Sentimen anti-Jepang menguat setelah Tokyo mengumumkan pembatasan ekspor bahan baku semi-konduktor asal Korsel per 1 Juli 2019. Industri semi-konduktor sendiri sangat besar peranannya bagi ekonomi Korsel.



Komentar-komentar di laman situs Asosiasi SPBUĀ Korsel mengajak seluruh pom bensin untuk bergabung dalam protes dengan cara menolak memberikan layanan bagi konsumen yang menggunakan mobil Jepang. Pada 19 Juli lalu, asosiasi bengkel mengumumkan menolak memperbaiki mobil pabrikan Jepang.

Salah satu pemilik pom bensin menyebut dia melihat "bendera Jepang" setiap saat dia melihat mobil asal Negeri Sakura. Sementara yang lainnya menyebut kampanye ini akan "menakuti orang-orang yang berminat membeli mobil Jepang", seperti ditulis Korea Times dan dilansir dari The Guardian.

Kendati demikian, beberapa pihak di Korsel khawatir kampanye ini akan mengadu domba sesama warga Korea.

"Suatu perang tak mungkin dimenangkan kalau kita tidak tahu apakah yang kita tembak itu kawan atau lawan," tulis media online Korsel, E Today.

"Korban dari pom bensin yang menolak mengisi mobil Jepang bukanlah pemerintah Jepang, tapi pemilik mobil itu sendiri. Kalau orang-orang jadi tidak pergi ke pom bensin, yang rugi bukanlah pemerintah Jepang, tapi pemilik pom bensin," lanjutnya.

Sementara itu, penjualan bir dan minol buatan Jepang anjlok 40% pekan lalu, dengan penjualan minol impor dari negara lain meningkat. Lucunya, jaringan toserba CU mencatat penjualan bir Korea hanya tumbuh 2,8% dalam waktu yang sama, menunjukkan bahkan patriotisme pun ada batasnya.



Selain itu, Butt Detective: The Movie, spin-off dari serial anime terkenal asal Jepang yang dirilis di Korsel pada 11 Juli lalu dan mendapat review 10 bintang di situs-situs review film, juga menjadi sasaran boikot banyak orang.

"Saat ini kami mengurangi pemasaran dan acara-acara promosi film agar tidak menambah sentimen publik," kata perwakilan distributor film tersebut.


(hoi/hoi) Next Article Warga Korsel Kalap, Boikot Segala Barang Berbau Jepang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular