Kado Sri Mulyani Buat Otomotif, Sedan Tak Lagi Barang Mewah?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 July 2019 13:57
Mobil Indonesia Bisa Berbicara di Level Dunia
Ilustrasi Mobil MPV (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Para pelaku usaha otomotif sejak dulu sudah menyuarakan hal ini. Skema PPnBM yang berlaku sekarang dinilai membuat produk otomotif Indonesia sulit bersaing di pasar ekspor. 

Tarif PPnBM paling rendah yaitu 10% begitu memanjakan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV). Akibatnya, harga jual mobil ini lebih terjangkau dan menjadi kendaraan sejuta umat. 

Penjualan MPV yang tinggi, plus 'keberpihakan' pajak, membuat produsen berlomba-lomba memproduksi segmen ini. Sepanjang Januari-Mei 2019, Gaikindo melaporkan produksi MPV atau segmen 4x2 adalah 301.872 unit atau 57,73% dari total produksi.

Secara nominal memang turun, karena pada Januari-Mei 2018 produksi MPV adalah 305.105 unit. Namun pangsa pasarnya naik, karena saat itu 'hanya' 54,09%.



MPV boleh menjadi raja di dalam negeri. Namun di level global, MPV bukanlah primadona. 

Mengutip data JATO, pangsa pasar Sport Utiluty Vehicle (SUV) alias 4x4 adalah yang terbesar di dunia yaitu 36,4%. Bagaimana dengan MPV? Hanya 7,3%. 

 

Alhasil, Indonesia masih sulit menjadi pemain utama di pasar mobil dunia karena memproduksi produk yang tak terlalu diminati di pasar ekspor. Sepanjang Januari-Mei, total ekspor mobil Indonesia adalah 115.510 (hanya CBU). Dalam periode yang sama, Thailand bisa mengekspor 462.286 unit, mengutip data Federation of Thai Industries.  

Jika aturan PPnBM diubah, maka ada kemungkinan produsen lebih bersemangat memproduksi SUV maupun sedan. Sebab yang penting selama kapasitas mesinnya di bawah 3.000 cc bisa dikenakan PPnBM paling rendah. 

Saat produsen punya motivasi untuk membuat SUV, maka mobil buatan Indonesia bisa lebih banyak mengambil hati konsumen global. Dampak ikutannya adalah semakin banyak pemain global yang berniat menanamkan modal di Indonesia. Investasi meningkat, penciptaan lapangan kerja bertambah, rakyat pun semakin sejahtera. 

Sepanjang 2018, investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) di sektor otomotif tercatat US$ 971,32 juta. Sektor ini menempati peringkat ke-10. Dengan perlakuan pajak yang baru, diharapkan sektor otomotif Indonesia jadi lebih bergairah dan meningkatkan investasi. 

SektorNilai Investasi (US$ Juta)
Listrik, gas, dan air bersih4,383.82
Perumahan, kawasan industri, dan gedung perkantoran4,302.74
Pertambangan3,038.61
Transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi3,027.15
Logam (kecuali mesin dan peralatan)2,219.08
Kimia dan industri farmasi1,938.34
Pertanian, perkebunan, dan peternakan1,721.24
Logam, mesin, elektronik, peralatan medis. Peralatan optik, dan jam tangan1,341.15
Industri makanan1,307.31
Kendaraan dan industri transportasi971.32
BKPM

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/hoi)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular