
Agar Lebih Paham Migas, Jonan Usul Pertukaran Pegawai BPK
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 July 2019 14:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan rahasia umum kalau berbisnis di sektor migas penuh risiko. Pencariannya di perut bumi tidaklah mudah dilakukan, dan hanya dua kemungkinan yang dihadapi, untung atau rugi.
Agar hal tersebut bisa lebih dipahami oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menawarkan pertukaran pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan pegawai ESDM.
Jonan mengatakan, kegiatan pencarian migas penuh dengan ketidakpastian, sebab tidak ada yang mengetahui secara pasti kandungan migas di dalam perut bumi. Meski ada ilmu geologi yang mempelajari sifat kebumian tetapi hanya bisa memperkirakan kandungan migas.
"Ini untuk menyamakan pemahaman tentang kegiatan pencarian minyak dan gas bumi (migas)," kata Jonan, ketika dijumpai dalam Seminar Nasional Memetakan Makna Risiko Bisnis dan Risiko Kerugian Keuangan Negara di Sektor Migas, di Kantor BPK, Jakarta, Senin (22/7/2019).
"Kalau belajar ilmu geologi, cabangnya natural science, tapi ilmu ini tidak mengajarkan sampai benar. Jangankan jenis lengkap, volume pun tidak bisa," kata Jonan.
Jonan pun menawarkan BPK menggunakan ahli geologi untuk menjadi staf ahli. Sehingga BPK bisa memahami kegiatan pencarian migas yang memiliki risiko tinggi karena kandungan migas yang dicari tidak pasti.
"Mungkin perlu juga di tempat Pak Rizal (Djalil) ada geologis yang jadi tenaga ahli di sini. Nanti petugas saya kirim ke sini ada pegawai BPK supaya ada pemahaman," imbuh Jonan.
Dia pun mempersilakan pegawai BPK berperan dalam kegiatan pencarian migas. Sehingga, kesalahpahaman dan berujung pada kesimpulan merugikan negara atas kegagalan operasi migas bisa dihindari.
"Ini juga mohon ada pemahaman bahwa di pertambangan, ini bukan hanya teknologi cost saving tapi teknologi buat safety terjamin sebab kalau ada kecelakaan, Kalau BPK mau dipindahin saja dari sana. Bareskrim sudah minta," tutupnya.
(wed/wed) Next Article Jonan: Sektor Migas Mulai Ditinggalkan Milenial
Agar hal tersebut bisa lebih dipahami oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menawarkan pertukaran pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan pegawai ESDM.
Jonan mengatakan, kegiatan pencarian migas penuh dengan ketidakpastian, sebab tidak ada yang mengetahui secara pasti kandungan migas di dalam perut bumi. Meski ada ilmu geologi yang mempelajari sifat kebumian tetapi hanya bisa memperkirakan kandungan migas.
"Kalau belajar ilmu geologi, cabangnya natural science, tapi ilmu ini tidak mengajarkan sampai benar. Jangankan jenis lengkap, volume pun tidak bisa," kata Jonan.
Jonan pun menawarkan BPK menggunakan ahli geologi untuk menjadi staf ahli. Sehingga BPK bisa memahami kegiatan pencarian migas yang memiliki risiko tinggi karena kandungan migas yang dicari tidak pasti.
"Mungkin perlu juga di tempat Pak Rizal (Djalil) ada geologis yang jadi tenaga ahli di sini. Nanti petugas saya kirim ke sini ada pegawai BPK supaya ada pemahaman," imbuh Jonan.
Dia pun mempersilakan pegawai BPK berperan dalam kegiatan pencarian migas. Sehingga, kesalahpahaman dan berujung pada kesimpulan merugikan negara atas kegagalan operasi migas bisa dihindari.
"Ini juga mohon ada pemahaman bahwa di pertambangan, ini bukan hanya teknologi cost saving tapi teknologi buat safety terjamin sebab kalau ada kecelakaan, Kalau BPK mau dipindahin saja dari sana. Bareskrim sudah minta," tutupnya.
(wed/wed) Next Article Jonan: Sektor Migas Mulai Ditinggalkan Milenial
Most Popular