Ssst.. Ramalan BI Soal CAD Kuartal II Bikin 'Sport Jantung'!

Taufan Adharsyah & Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
22 July 2019 11:17
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan [Current Account Deficit/CAD] pada triwulan II-2019 bakal melebar.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan [Current Account Deficit/CAD] pada triwulan II-2019 bakal melebar. Hal ini dipengaruhi kinerja ekspor barang dan jasa yang menurun serta pola musimannya.

"Defisit transaksi berjalan yang melebar terutama bersumber dari peningkatan defisit neraca pendapatan primer serta surplus neraca perdagangan barang yang menurun," tulis BI dalam Publikasi Tinjauan Kebijakan Moneter, Juli 2019 seperti dikutip Senin (22/7/2019).

Bank sentral meramal defisit neraca pendapatan primer yang meningkat terutama dipengaruhi oleh perilaku musiman terkait peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri.

Ssst.. Ramalan BI Soal CAD Kuartal II Bikin 'Sport Jantung'!Foto: Transaksi Berjalan Doc [Bank Indonesia]


Sementara itu, surplus neraca perdagangan yang menurun dipengaruhi oleh kenaikan defisit neraca perdagangan migas dan penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan kinerja ekspor yang menurun.

Neraca perdagangan barang merupakan komponen penting dalam transaksi berjalan. Nilai transaksinya merupakan yang terbesar di antara pos transaksi lainnya (jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder).


Sayangnya pada kuartal II-2019, neraca perdagangan barang yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami defisit sebesar US$ 1,87 miliar yang mana lebih dalam ketimbang kuartal II-2018 sebesar US$ 1,45 miliar. Artinya transaksi berjalan memang akan mendapat tekanan yang lebih dari perdagangan barang.


Akan tetapi, kali ini BI memprediksi neraca jasa bisa sedikit membantu neraca transaksi berjalan. Defisit neraca jasa pada kuartal II-2019 diramal lebih kecil dibanding kuartal II-2018 yang sebesar US$ 1,83 miliar. Ada harapan besaran CAD di kuartal II-2019 bisa lebih kecil dari kuartal II-2018 yang sebesar 3,01% Produk Domestik Bruto (PDB).




"Selain itu, defisit neraca jasa diprakirakan meningkat pada triwulan II 2019 yang disebabkan oleh penurunan surplus jasa perjalanan, seiring dengan rata- rata pengeluaran wisatawan mancanegara yang lebih rendah," tulis BI.






(dru/dru) Next Article Kabar Gembira Nih Pak Jokowi! CAD 2019 Menyusut ke 2,72% PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular