
Jokowi Buka Suara Soal Investasi Terbesar RI Setelah Freeport
Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
18 July 2019 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah hampir 20 tahun lebih mangkrak, proyek pengembangan LNG blok Masela akhirnya dimulai. Presiden Joko Widodo pun menuangkan kelegaannya dengan menulis pernyataan di akun instagram pribadinya.
"Pengembangan proyek migas di blok ini sudah mendapatkan persetujuan pemerintah. Negosiasi alot pemerintah dan Inpex Corporation Jepang sudah selesai," tulis Jokowi, Kamis (18/7/2019).
Ia mengatakan pemerintah Indonesia menyetujui revisi rencana pengembangan (PoD) blok Masela dengan mempertimbangkan dan mengutamakan kandungan lokal, penggunaan tenaga kerja asli daerah setempat, dan hal yang sudah disepakati.
"Selasa lalu, delegasi Inpex bersama Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas datang ke istana dan melaporkan perkembangan revisi atas rencana pengembangan proyek ini."
Investasi yang bernilai besar ini, kata Jokowi, akan sangat berarti bagi Indonesia. Sesuai laporan SKK Migas, target produksi blok Masela akan dimulai pada tahun 2027. Indonesia akan menerima selain porsi besar dari proyek ini, juga dampak gandanya, seperti industri petrokimia yang juga dibangun mengikuti proyek Blok Masela.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan persetujuan atas revisi PoD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi. "Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia," tegas Jonan.
CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menuturkan, Inpex mengklaim proyek Lapangan Abadi di Blok Masela akan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pendapatan Indonesia sampai dengan US$ 153 miliar atau setara Rp 2.142 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) hingga akhir fase produksi pada 2055 mendatang.
Klaim tersebut berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dan Universitas Pattimura Ambon (UNPATTI).
"Dampak terhadap ekonomi nasional ini diperkirakan berasal dari investasi dan pengembangan Blok Masela. Dampak tersebut bersifat langsung dan tidak langsung," ujarnya, di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
(gus/gus) Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi
"Pengembangan proyek migas di blok ini sudah mendapatkan persetujuan pemerintah. Negosiasi alot pemerintah dan Inpex Corporation Jepang sudah selesai," tulis Jokowi, Kamis (18/7/2019).
![]() |
"Selasa lalu, delegasi Inpex bersama Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas datang ke istana dan melaporkan perkembangan revisi atas rencana pengembangan proyek ini."
Investasi yang bernilai besar ini, kata Jokowi, akan sangat berarti bagi Indonesia. Sesuai laporan SKK Migas, target produksi blok Masela akan dimulai pada tahun 2027. Indonesia akan menerima selain porsi besar dari proyek ini, juga dampak gandanya, seperti industri petrokimia yang juga dibangun mengikuti proyek Blok Masela.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan persetujuan atas revisi PoD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi. "Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia," tegas Jonan.
CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menuturkan, Inpex mengklaim proyek Lapangan Abadi di Blok Masela akan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pendapatan Indonesia sampai dengan US$ 153 miliar atau setara Rp 2.142 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) hingga akhir fase produksi pada 2055 mendatang.
Klaim tersebut berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) dan Universitas Pattimura Ambon (UNPATTI).
"Dampak terhadap ekonomi nasional ini diperkirakan berasal dari investasi dan pengembangan Blok Masela. Dampak tersebut bersifat langsung dan tidak langsung," ujarnya, di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
![]() |
(gus/gus) Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi
Most Popular