Pengembangan Blok Masela Lamban, Bahlil Kirim SP1 ke Inpex Jepang

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 February 2025 19:35
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dalam Peresmian Pembangkit Listrik, Transmisi, dan Gardu Induk di 18 Provinsi pada senin (20/1/2025). (Tangkapan Layar Youtube PT PLN (Persero))
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (Tangkapan Layar Youtube PT PLN (Persero))

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku telah memberikan teguran kepada Inpex selaku operator Blok Masela dengan mengirim surat peringatan pertama (SP1). Hal tersebut menyusul lambannya pengembangan proyek Blok Masela oleh perusahaan asal Jepang tersebut.



Menurut Bahlil surat peringatan tersebut diberikan lantaran sejak ditemukan puluhan tahun silam, proyek blok Masela tidak mengalami kemajuan signifikan.

"Ada satu wilayah kerja yang sudah 26 tahun, sudah menemukan ini gas terbesar tapi tidak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama," kata Bahlil dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Adapun, apabila surat tersebut tak diindahkan oleh Inpex, ia tak segan-segan untuk mencabut izin pengelolaan Blok Masela.

"Saya tidak perlu sampaikan perusahaan apa itu, biarkanlah Tuhan saya dan dia yang tahu. Kalau dia rasa pasti tahu betul itu kira-kira," ujar Bahlil.

Meski Bahlil tak mengungkap secara gamblang perusahaan yang dimaksud, namun Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan bahwa perusahaan yang dimaksud merujuk pada Inpex selaku operator Blok Masela.

"Iya, iya (Inpex)," ujar Djoko.

Djoko pun berharap, pada tahun ini sudah ada kepastian pembeli gas dari Blok Masela. Sehingga proyek gas jumbo ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

"Ya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai, tahun ini lah," katanya.

Sebagaimana diketahui, Blok Masela ditargetkan dapat memproduksi sebanyak 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd serta 35.000 barel minyak per hari. Namun, meski sudah ditemukan lebih dari 20 tahun lalu, proyek ini tak kunjung beroperasi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rosan Ungkap Inpex Mulai Konstruksi Proyek Gas Raksasa Masela di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular