Ssst..! Buntut Kasus Tol BORR Ambruk Bakal Ada Sidak
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 July 2019 19:49
Jakarta, CNBC Indonesia - Insiden ambruknya salah satu tiang pancang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) saat pengecoran beberapa waktu lalu membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan pengawasan.
Konkretnya, inspeksi mendadak (sidak) bakal lebih digencarkan di sejumlah proyek berisiko tinggi. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, mengatakan, langkah ini diambil sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dia menegaskan, proyek berisiko tinggi yang bakal 'dipelototi' adalah pekerjaan yang dibangun secara elevated alias layang. "Ada perintah Pak Menteri PUPR untuk melakukan sidak. Kita akan buat lagi seperti kemarin yang dianggap risiko tinggi untuk mengecek," ujarnya saat ditemui di JIExpo, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Aksi idak, di antaranya meliputi prosedur keselamatan kerja. Selain itu, pemeriksaan terhadap material proyek juga dilakukan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menaruh perhatian pada standar teknologi yang digunakan. Hal yang tak kalah penting adalah mengenai kompetensi tenaga kerja.
"Pertama mengecek prosedur apa yang harus dilakukan KKK [keselamatan dan kesehatan kerja]. Kalau KKK terpenuhi oke. Apakah materialnya, cek teknologinya, cek juga orangnya. Apakah orangnya standar waktu kerjanya tercukupi. Saat itu juga," urainya.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto. Dia pun enggan menyebutkan waktu pelaksanaan sidak agar hasil temuan di lapangan maksimal.
"Jadi enggak perlu saya katakan mau sidak, nah itu namanya bukan sidak. Itu kunjungan itu," ujarnya.
(hoi/hoi) Next Article Tol BORR Makin Panjang, Seksi IIIA Siap-Siap Operasi!
Konkretnya, inspeksi mendadak (sidak) bakal lebih digencarkan di sejumlah proyek berisiko tinggi. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin, mengatakan, langkah ini diambil sesuai arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dia menegaskan, proyek berisiko tinggi yang bakal 'dipelototi' adalah pekerjaan yang dibangun secara elevated alias layang. "Ada perintah Pak Menteri PUPR untuk melakukan sidak. Kita akan buat lagi seperti kemarin yang dianggap risiko tinggi untuk mengecek," ujarnya saat ditemui di JIExpo, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Aksi idak, di antaranya meliputi prosedur keselamatan kerja. Selain itu, pemeriksaan terhadap material proyek juga dilakukan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menaruh perhatian pada standar teknologi yang digunakan. Hal yang tak kalah penting adalah mengenai kompetensi tenaga kerja.
"Pertama mengecek prosedur apa yang harus dilakukan KKK [keselamatan dan kesehatan kerja]. Kalau KKK terpenuhi oke. Apakah materialnya, cek teknologinya, cek juga orangnya. Apakah orangnya standar waktu kerjanya tercukupi. Saat itu juga," urainya.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto. Dia pun enggan menyebutkan waktu pelaksanaan sidak agar hasil temuan di lapangan maksimal.
"Jadi enggak perlu saya katakan mau sidak, nah itu namanya bukan sidak. Itu kunjungan itu," ujarnya.
(hoi/hoi) Next Article Tol BORR Makin Panjang, Seksi IIIA Siap-Siap Operasi!
Most Popular