
Trump Sebut China Ngebet Rampungkan Perang Dagang, Benarkah?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
16 July 2019 19:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China keberatan dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan Beijing butuh kesepakatan dagang dengan AS karena ekonomi China sedang melambat.
China menyebut pernyataan Trump menyesatkan dan menyebut bukan hanya China yang butuh segera mencapai kesepakatan dagang tetapi juga AS.
"Mengenai apa yang dikatakan Amerika Serikat, soal China sangat berharap mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS karena ekonomi China melambat, benar-benar menyesatkan," ujar Juru bicara Luar Negeri China, Geng Shuang, sebagaimana dikutip CNBC Indonesia dari Reuters, Selasa (16/7/2019).
Geng Shuang menambahkan pertumbuhan ekonomi China kuartal II-2019 sebesar 6,2% tidaklah buruk dan ekonomi China stabil serta berpengaruh bagi bagi dunia maupun terhadap ekonomi AS.
China mencatatkan pertumbuhan terlemah dalam 27 tahun terakhir. Pada semester I-2019 ekonomi China tumbuh 6,3%.
Editor tabloid China Times, Hu Xijin juga ikut menyerang pernyataan Trump dengan menyatakan pertumbuhan ekonomi China 6,2% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi AS.
"Tunggu sampai pertumbuhan ekonomi AS capai 6,2% kemudian menertawakan China," ujar Hu Xijin melalui twitter. "Pertumbuhan ekonomi China melambat karena restrukturisasi."
Media People Daily mengatakan "menggelikan" menyebut ekonomi Tiongkok mendapat masalah karena tarif AS.
"Dari perdagangan dan investasi hingga teknologi, China menyumbangkan energi positif yang semakin besar untuk pembangunan global. Fakta yang tak terbantahkan dan tak bisa dinegasikan oleh siapa pun yang mengangkat keriuhan ini," tulis People Daily mengomentari pernyataan Trump.
Sebelum Presiden Donald Trump berkicau melalui akun twitternya dengan menyebut melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi di China sebagai bukti, tarif AS memiliki "efek besar", dan memperingatkan bahwa Washington bisa saja menambahkan tekanan baru pada China.
Simak video tentang perang dagang AS-China di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article China Luncurkan Serangan Balasan ke AS, Kerek Tarif Rp 840 T
China menyebut pernyataan Trump menyesatkan dan menyebut bukan hanya China yang butuh segera mencapai kesepakatan dagang tetapi juga AS.
"Mengenai apa yang dikatakan Amerika Serikat, soal China sangat berharap mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS karena ekonomi China melambat, benar-benar menyesatkan," ujar Juru bicara Luar Negeri China, Geng Shuang, sebagaimana dikutip CNBC Indonesia dari Reuters, Selasa (16/7/2019).
![]() |
China mencatatkan pertumbuhan terlemah dalam 27 tahun terakhir. Pada semester I-2019 ekonomi China tumbuh 6,3%.
Editor tabloid China Times, Hu Xijin juga ikut menyerang pernyataan Trump dengan menyatakan pertumbuhan ekonomi China 6,2% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi AS.
"Tunggu sampai pertumbuhan ekonomi AS capai 6,2% kemudian menertawakan China," ujar Hu Xijin melalui twitter. "Pertumbuhan ekonomi China melambat karena restrukturisasi."
Media People Daily mengatakan "menggelikan" menyebut ekonomi Tiongkok mendapat masalah karena tarif AS.
"Dari perdagangan dan investasi hingga teknologi, China menyumbangkan energi positif yang semakin besar untuk pembangunan global. Fakta yang tak terbantahkan dan tak bisa dinegasikan oleh siapa pun yang mengangkat keriuhan ini," tulis People Daily mengomentari pernyataan Trump.
Sebelum Presiden Donald Trump berkicau melalui akun twitternya dengan menyebut melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi di China sebagai bukti, tarif AS memiliki "efek besar", dan memperingatkan bahwa Washington bisa saja menambahkan tekanan baru pada China.
Simak video tentang perang dagang AS-China di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article China Luncurkan Serangan Balasan ke AS, Kerek Tarif Rp 840 T
Most Popular