Ekonomi China 'Batuk', Ekonomi Dunia Bakal Ikut 'Meriang'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 July 2019 20:47
Bila ekonomi China 'batuk' maka akan berdampak bagi ekonomi negara-negara lain di dunia.
Foto: cover topik/ barang china dalam/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara mengenai pertumbuhan ekonomi China yang menyentuh titik terendah sejak 27 tahun terakhir.

Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, kompleks kepresidenan, Jakarta, Senin (15/7/2019).  



"Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia tentu pengaruh dari perlambatan dan pelemahan ekonomi China akan terlihat di dunia internasional," kata Sri Mulyani

"Dan itu sesuai prediksi bahwa perang dagang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia bahkan mencapai 0,5% lebih lemah dan ini kan sudah terlihat di kuartal II ini," jelasnya.

Biro Statistik China telah merilis angka pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu untuk kuartal II-2019. Pada tiga bulan kedua tahun ini, ekonomi China hanya tumbuh 6,2%.




Angka 6,2% merupakan angka pertumbuhan terendah China sejak kuartal I-1992. Data pertumbuhan kuartal terendah menurut Reuters. Pada kuartal I-2019 ekonomi China tumbuh sebesar 6,4% YoY.

"Jadi itu menimbulkan kewaspadaan terhadap pelemahan," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Namun, Sri Mulyani masih melihat pelemahan ekonomi China justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik arus investasi masuk ke Indonesia.

"Kita lihat kesempatan yang muncul seperti kesempatan investasi keluar dari Cina ke negara seperti Indonesia. Karena itu berbagai kebijakan untuk meningkatkan investasi itu akan kita terus fokuskan," jelasnya.
(hoi/hoi) Next Article 2021, China Targetkan Ekonomi Tumbuh di Atas 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular