Kemarau Panjang Sebabkan Kekeringan, Pemerintah Waspada

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
10 July 2019 16:58
Fenomena kekeringan di sejumlah lokasi di Indonesia menjadi perhatian dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi
Foto: Suasana lahan pertanian yang mengalami kekeriangan akibat musim kemarau, Desa Ridogalih di Kecamatan Cibarusah, Jawa Barat, Senin (8/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena kekeringan di sejumlah lokasi di Indonesia menjadi perhatian dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat di Kementerian Koordinator Perekonomian, hari ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro.

"[Kita] Antisipasi kemarau panjang. Kalau kemarau panjang larinya ke produksi pangan. Padahal komponen inflasi kita kan yang paling besar pangan bergejolak," kata Bambang usai Rakor High Level Meeting, Rabu (10/7/2019).

Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi kekeringan meteorologi (iklim) di sebagian besar
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada 100 ribu hektar (Ha) lebih lahan sawah dilanda kekeringan. Dari jumlah itu, sekitar 10% mengalami gagal panen (puso).

Namun demikian, Bambang mengatakan komiditi beras tidak ada masalah karena cadangan beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) masih aman. Justru komoditas lainnya, selain beras yang menjadi perhatian.

"Beras sejauh ini kalau lihat cadangan Bulog masih relatif aman. Justru harus lihat komoditi lain. Ya lain di luar beras," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan luas kekeringan dan gagal panen saat ini jumlahnya tak signifikan sehingga tak akan mempengaruhi produksi beras. Data BPS memang mencatat luas panen sawah hingga posisi akhir Juni 2019 luasnya mencapai 10,8 juta hektar.

Dalam rapat yang dihadiri Kepala Bulog Budi Waseso dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, kata Bambang, juga mengevaluasi inflasi di 6 bulan pertama tahun ini. Menurutnya, sejauh ini inflasi masih sesuai dengan target.

"Bahas evaluasi inflasi 6 bulan pertama. Sejauh ini masih sesuai dengan target ya." tutupnya.




(dru) Next Article Harga Beras Medium Naik Jadi Rp 9.844/Kg

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular