Hati-Hati! Beginilah Cara Penjahat Manfaatkan Paspor Curian

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
07 July 2019 13:25
Pencurian sebanyak 5 juta nomor paspor tahun lalu dari database Hotel Marriott terus mengkhawatirkan konsumen.
Foto: infografis/PERAMPOKAN UANG DIGITAL TERBESAR/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pencurian sebanyak 5 juta nomor paspor tahun lalu dari database Hotel Marriott terus mengkhawatirkan konsumen yang curiga bahwa penjahat akan menggunakan informasi mereka untuk penipuan atau bahkan untuk bepergian.

Tidak seperti data kartu kredit atau nomor Jaminan Sosial pribadi, ada beberapa mekanisme untuk mengingatkan konsumen bahwa nomor paspor mereka telah dicuri dan mungkin digunakan untuk penipuan.

Menurut penelitian dari perusahaan intelijen cybersecurity Flashpoint, data paspor dijual dalam tiga format pada darkweb, pertama pemindaian digital, templat untuk membuat paspor jadi dan paspor fisik aktual. Kisaran harganya mulai dari US $ 5-$ 65 untuk pindaian, US $ 29-$ 89 untuk templat dan hingga US $ 5.000 untuk produk jadi.


Prosedur masuk secara modern di sebagian besar negara dapat menangkap pemalsuan dan atau paspor "palsu."

"Tetapi beberapa negara tersebut tidak memindai barcode paspor atau microchip, dan di situlah bahkan paspor palsu dapat membantu masuknya kriminal," menurut Brian Stack, wakil presiden bidang teknik dan pengawasan darkweb di Experian seperti dikutip dari CNBC.com, Minggu (07/07/2019).

Mendapatkan paspor yang dipalsukan secara profesional di darkweb secara rutin dapat berharga sekitar US $ 1.000 hingga $ 2.000, dan itu termasuk tidak hanya informasi paspor korban yang dicuri atau bocor, tetapi barang-barang lain yang membuat paspor tersebut dapat digunakan di banyak negara.

Versi berbiaya lebih rendah yang dapat lulus "eyeball test" di lokasi yang kurang canggih dapat berharga ratusan dolar di darkweb, menurut Stack. Versi lowbrow ini juga dapat digunakan untuk jenis pencurian identitas lainnya, seperti masuk di acara olahraga, bisnis, kantor pemerintah atau sekolah.

Di kelas atas, para peneliti darkweb telah melihat banyak pemalsuan paspor yang jauh lebih canggih yang dapat membuat penjahat mengeluarkan US $ 3.000, dengan biaya tambahan untuk fitur-fitur khusus, seperti ikatan diplomatik, menurut Charles Henderson, kepala kelompok cybersecurity IBM X-Force Red, yang melakukan penelitian di forum darkweb.

"Di negara mereka pergi atau masuk, penjahat perlu dengan nomor paspor minimum, nama, tanggal penerbitan, tanggal kedaluwarsa, dan kadang-kadang sudut pindai di bagian bawah paspor," kata Henderson.

Informasi ini jauh lebih lazim dalam pelanggaran informasi paspor yang melibatkan pemindaian lengkap paspor dibandingkan pelanggaran lainnya, seperti kejadian Marriott, yang sebagian besar hanya melibatkan nomor paspor dan data yang dimasukkan secara manual lainnya.

Di pelabuhan masuk yang modern, pemindai juga mencari inkonsistensi lain dan dapat dengan cepat menandai mereka, termasuk tipografi yang salah atau informasi perjalanan yang tidak cocok, kata Henderson.

Mengetahui apakah seseorang menggunakan paspor palsu atas nama Anda justru lebih sulit, karena tidak ada peringatan seperti ketika kartu kredit anda dicuri, "tidak ada cara yang dengan cepat memperingatkan tentang jenis penipuan ini," katanya.


Departemen Luar Negeri sebelumnya telah menyatakan bahwa pelanggaran informasi paspor bukan berarti diterjemahkan menjadi paspor palsu, memberi tahu Fast Company bahwa paspor baru memiliki banyak fitur keamanan untuk bertahan melawan pemalsuan dan menekankan bahwa orang tidak boleh bepergian dengan nomor paspor saja.

Mendapatkan paspor baru dapat membantu konsumen yang curiga bahwa mereka adalah korban pencurian identitas paspor, tetapi mereka juga harus menanggung biaya dokumen yang diperbarui, menurut Departemen Luar Negeri.

[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Kebutuhan Paspor Warga +62 Tembus 4 Juta Buku/Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular