
Sopir DAMRI Mogok, PPD Berpeluang Masuk Rute Bandara
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 July 2019 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak ingin persoalan mogok massal sopir Perum DAMRI berlarut-larut. Oleh karena itu, sederet alternatif disiapkan agar layanan terhadap masyarakat tidak terganggu.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, menegaskan pihaknya masih akan mendesak DAMRI untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Nah saya belum lihat apa yang dilakukan manajemen DAMRI. Oleh sebab itu kita mesti mem-push [mendorong] ke mereka apa yang harus dia lakukan, apakah ada kendaraan pengganti untuk menggantikan," ungkapnya di Yogyakarta, Sabtu (6/7/2019).
Dia khawatir, jika DAMRI tidak ada langkah bijaksana, persoalan menjadi semakin pelik. Apalagi, Kemenhub juga tahu ada aksi demo yang berujung pada dugaan tindakan ancaman.
"Ya kalau tidak ada keputusan, pasti panjang. Apalagi pakai ngancam-ngancam, ceritanya begitu itu akan panjang. Bisa ke daerah lain. Saya takutnya juga itu, makanya kami akan berkumpul," bebernya.
Sejalan dengan itu, Kemenhub juga menyiapkan langkah lain. Dia tidak ingin trayek Bandara Soekarno Hatta (Basoetta), Cengkareng, Banten, terbatas oleh layanan DAMRI saja. PT Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) juga berpeluang dimasukkan ke trayek ini.
"Nah kalau sudah PPD masuk, ada pesaingnya, mungkin berbeda," ungkapnya lagi.
"Kan Blue Bird sudah ada [ke Soetta] memang harus begitu, enggak boleh cuma satu operator yang melayani satu titik sehingga terjadi monopoli. Kalau mogok gini kita susah semua," lanjutnya.
Dalam siaran pers Perum DAMRI, disebutkan demo pengemudi DAMRI Basoetta sebenarnya berlangsung Jumat kemarin, 6 Juli 2019, tuntutannya adalah agar helper-helper lama direkrut oleh DAMRI dan diposisikan di dalam bus kembali.
Demo pengemudi yang diduga didalangi oleh segelintir provokator tersebut sudah mengarah pada tindakan anarkis dengan menyerang pejabat DAMRI yang langsung menemui mereka dengan maksud menjelaskan kebijakan perusahaan dan untuk mendapatkan titik temu.
"Manajemen Perum DAMRI menyampaikan permohonan maaf bahwa hari ini layanan DAMRI untuk trayek-trayek Basoetta mengalami gangguan sebagai imbas dari pengemudi yang mogok kerja. Manajemen DAMRI berjanji untuk segera mengatasi permasalahan ini, dan kembali melayani pelanggan," kata Sekretaris Perusahaan DAMRI, Restiti Sekartini, dalam siaran persnya.
(tas) Next Article Sopir Mogok, Layanan Damri ke Bandara Soetta Terganggu
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, menegaskan pihaknya masih akan mendesak DAMRI untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Nah saya belum lihat apa yang dilakukan manajemen DAMRI. Oleh sebab itu kita mesti mem-push [mendorong] ke mereka apa yang harus dia lakukan, apakah ada kendaraan pengganti untuk menggantikan," ungkapnya di Yogyakarta, Sabtu (6/7/2019).
Dia khawatir, jika DAMRI tidak ada langkah bijaksana, persoalan menjadi semakin pelik. Apalagi, Kemenhub juga tahu ada aksi demo yang berujung pada dugaan tindakan ancaman.
"Ya kalau tidak ada keputusan, pasti panjang. Apalagi pakai ngancam-ngancam, ceritanya begitu itu akan panjang. Bisa ke daerah lain. Saya takutnya juga itu, makanya kami akan berkumpul," bebernya.
Sejalan dengan itu, Kemenhub juga menyiapkan langkah lain. Dia tidak ingin trayek Bandara Soekarno Hatta (Basoetta), Cengkareng, Banten, terbatas oleh layanan DAMRI saja. PT Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) juga berpeluang dimasukkan ke trayek ini.
"Nah kalau sudah PPD masuk, ada pesaingnya, mungkin berbeda," ungkapnya lagi.
"Kan Blue Bird sudah ada [ke Soetta] memang harus begitu, enggak boleh cuma satu operator yang melayani satu titik sehingga terjadi monopoli. Kalau mogok gini kita susah semua," lanjutnya.
Dalam siaran pers Perum DAMRI, disebutkan demo pengemudi DAMRI Basoetta sebenarnya berlangsung Jumat kemarin, 6 Juli 2019, tuntutannya adalah agar helper-helper lama direkrut oleh DAMRI dan diposisikan di dalam bus kembali.
Demo pengemudi yang diduga didalangi oleh segelintir provokator tersebut sudah mengarah pada tindakan anarkis dengan menyerang pejabat DAMRI yang langsung menemui mereka dengan maksud menjelaskan kebijakan perusahaan dan untuk mendapatkan titik temu.
(tas) Next Article Sopir Mogok, Layanan Damri ke Bandara Soetta Terganggu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular