
BMW-Mercy Ngebet Jadi Mobil RI-1, Toyota & Esemka Tak Ikutan?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 July 2019 09:30

CNBC Indonesia sempat meminta penjelasan kepada pihak Lexus Indonesia, tapi belum mendapat jawaban. Namun, kiprah mobil Jepang dalam perebutan mobil dinas kepresidenan memang tak menonjol. Setidaknya menurut pengakuan dari Johnny Darmawan, mantan Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) periode 2002-2014.
Johnny bilang, pada masanya memimpin Toyota di Indonesia, sempat ada beberapa kali penawaran kepada TAM, terutama untuk seri teratas Lexus. Tapi ia bilang Lexus tak bisa ikut penawaran mobil kepresidanan. Alasannya karena persoalan mendasar dari kebijakan di Jepang.
"Dulu kita pernah ditawarin, mau enggak masuk, Jepang susahnya karena sudah menekan pakta integritas pasca perang dunia. Jepang enggak boleh membuat mobil anti-perang," kata Johnny kepada CNBC Indonesia.
Ia mengatakan, Lexus tak bisa memenuhi kontestasi pemilihan mobil kepresiden karena alasan prinsip meski secara teknologi bisa melakukannya. Johnny bilang untuk bisa memenuhi proposal mobil presiden, kendaraan bersangkutan punya kemampuan anti senjata dan sebagainya.
"Kalau mau dilakukan itu harus speknya dipenuhi, mobil dari Jepang enggak mungkin lah," katanya.
(roy/roy)
Johnny bilang, pada masanya memimpin Toyota di Indonesia, sempat ada beberapa kali penawaran kepada TAM, terutama untuk seri teratas Lexus. Tapi ia bilang Lexus tak bisa ikut penawaran mobil kepresidanan. Alasannya karena persoalan mendasar dari kebijakan di Jepang.
"Dulu kita pernah ditawarin, mau enggak masuk, Jepang susahnya karena sudah menekan pakta integritas pasca perang dunia. Jepang enggak boleh membuat mobil anti-perang," kata Johnny kepada CNBC Indonesia.
"Kalau mau dilakukan itu harus speknya dipenuhi, mobil dari Jepang enggak mungkin lah," katanya.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular