Ada Bandara New Yogyakarta, Bagaimana Nasib Joglosemar?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 July 2019 19:43
Kawasan Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Semarang) ditopang oleh pengembangan tiga bandara.
Foto: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meninjau Bandar Udara Internasional Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (dok Setwapres RI)
Jakarta, CNBC Indonesia - Joglosemar menjadi salah satu kawasan yang diimpikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'Bali Baru'. Kawasan itu meliputi wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Mimpi Jokowi itu direspons Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam rangka peningkatan konektivitas demi mendatangkan wisatawan mancanegara. Beroperasinya Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo menjadi langkah awal. Keberadaan YIA ditunjang dengan peningkatan kapasitas dua bandara lain, yakni Adi Soemarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti mengatakan, menilai bahwa semua itu tidak lepas dari upaya meningkatkan akses ke Wilayah Joglosemar.


"Saya mengharapkan strategi transportasi yang sudah terencana ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ungkapnya mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Lokakarya Wartawan Kementerian Perhubungan di YIA, Jumat (5/7/2019).

Menurut Polana, dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah memerlukan dukungan dari stakeholder dan pihak terkait lainnya. Sejalan dengan itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi, mengaku bahwa sedang mengatasi kekurangan kapasitas.

"Di Bandara Ahmad Yani Semarang misalnya, kita sudah bisa menyelesaikan yang dulu kapasitas setahunnya hanya bisa menampung 0,8 atau 800 ribu setahun sekarang bisa 6 juta setahun," tandasnya.

Sedangkan untuk Bandara Adi Soemarmo Solo kapasitas juga telah ditingkatkan dari 1,5 juta penumpang menjadi 3 juta penumpang per tahun. Adapun untuk YIA Kulon Progo ditargetkan bisa selesai akhir tahun dengan kapasitas 14 juta penumpang per tahun.


"Tahun 2015 dan tahun 2016 target pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo itu 5,4%, dan itupun tidak tercapai. Tapi di tahun 2019 sampai dengan April, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sudah 10,6%, ini naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan. Bayangkan kalau sudah operasi 100% pasti dampaknya akan besar terhadap ekonomi daerah," urainya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Akan Jadi Penumpang Pertama di Bandara Kulon Progo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular