
JK Soal Tiket LCC: Tak Semua Murah, Hanya Semacam Promo
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 July 2019 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai keputusan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat jenis low cost carrier (LCC) rute penerbangan domestik dengan jadwal tertentu.
Berbicara di Kantornya, JK memandang keputusan untuk menurunkan tarif pesawat berdasarkan dengan jadwal tertentu sudah tepat dengan menimbang risiko yang kemungkinan dialami oleh maskapai penerbangan.
"Tidak semua murah. Jam-jam tertentu dan jumlah tertentu. Saya kira itu semacam promo," kata JK, Selasa (2/7/2019).
JK menjelaskan, harga tiket yang ditetapkan sejumlah maskapai memang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Misalnya, dari pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maupun biaya pemeliharaan pesawat.
"Karena penerimaan dari rupiah, biaya dolar. Otomatis ikut kurs. Kemudian biaya maintenance pesawat, dan sebagainya. Itu yang tidak mungkin lagi diturunkan," jelasnya.
JK menyebut, bukan tidak mungkin perusahaan maskapai penerbangan mengalami kebangkrutan apabila keputusan pemerintah menurunkan harga tiket diberlakukan untuk seluruh rute dengan jadwal umum.
Menurut dia, keputusan pemerintah untuk menurunkan harga tiket saat ini tak hanya memikirkan kepentingan masyarakat, juga untuk menjaga keberlangsungan usaha maskapai penerbangan nasional.
"Kalau harga seperti itu berlaku umum, saya kira perusahaan penerbangan bangkrut. Tarif normal saja, Garuda mulai masalah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Tiket LCC Turun, Pemerintah Janji Tak Korbankan Safety
Berbicara di Kantornya, JK memandang keputusan untuk menurunkan tarif pesawat berdasarkan dengan jadwal tertentu sudah tepat dengan menimbang risiko yang kemungkinan dialami oleh maskapai penerbangan.
"Tidak semua murah. Jam-jam tertentu dan jumlah tertentu. Saya kira itu semacam promo," kata JK, Selasa (2/7/2019).
JK menjelaskan, harga tiket yang ditetapkan sejumlah maskapai memang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Misalnya, dari pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maupun biaya pemeliharaan pesawat.
"Karena penerimaan dari rupiah, biaya dolar. Otomatis ikut kurs. Kemudian biaya maintenance pesawat, dan sebagainya. Itu yang tidak mungkin lagi diturunkan," jelasnya.
JK menyebut, bukan tidak mungkin perusahaan maskapai penerbangan mengalami kebangkrutan apabila keputusan pemerintah menurunkan harga tiket diberlakukan untuk seluruh rute dengan jadwal umum.
Menurut dia, keputusan pemerintah untuk menurunkan harga tiket saat ini tak hanya memikirkan kepentingan masyarakat, juga untuk menjaga keberlangsungan usaha maskapai penerbangan nasional.
"Kalau harga seperti itu berlaku umum, saya kira perusahaan penerbangan bangkrut. Tarif normal saja, Garuda mulai masalah," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Tiket LCC Turun, Pemerintah Janji Tak Korbankan Safety
Most Popular