
DPR Cecar Destry Soal Rp 1.000 Jadi Rp 1 Sampai Uang Libra
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 July 2019 20:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI DPR RI telah selesai melakukan fit and proper test kepada calon deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti. Uji kepatutan dan kelayakan ini berlangsung sekitar 4 jam yang dimulai pukul 14.30 WIB hingga 18.30 WIB.
Selama 4 jam tersebut, Destry dicecar berbagai pertanyaan yang menyangkut dengan stabilisasi pasar keuangan. Bahkan pertanyaan yang ditujukan kepada Destry mencapai 20 pertanyaan.
"Banyak sekali ini pertanyaan untuk bu Destry. Ada 18 dari para anggota dan 2 dari meja pimpinan," ujar pimpinan rapat dari Fraksi Gerindra, Supriyatno di RR Komisi XI, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah mengenai redenominasi atau penyederhanaan nilai rupiah dari Rp 1.000 jadi Rp 1. Tak lupa soal cadangan devisa dan apa yang dilakukan oleh Destry jika terpilih sebagai DGS.
"Saya ingin menanyakan apa yang akan ibu lakukan jika terpilih jadi DGS? Contoh realnya. Dan mengenai redenominasi, apa pandangan ibu terhadap ide dan gagasan ini," ujar Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Misbakhun.
Kemudian ada Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Siti. "Apa ibu pernah terpikir nantinya untuk membuat mata uang bersama seperti euro, di kawasan Asia. Kontribusi apa yang akan ibu berikan kepada bangsa? Apa pandangan ibu terkait serangan spekulan valas? Apa bisa yang belum memiliki track record masalah pengelolaan makro, memimpin sebagai DGS BI nantinya?," ujar Siti.
Kemudian ada dari Fraksi Golkar lagi yakni Sarmuji. Sarmuji menanyakan apa yang akan menjadi skala prioritas yang akan dipilih antara revisi UU BI atau redenominasi mata uang. Selanjutnya mengenai fokus Destry mengenai ekonomi syariah.
"Ekonomi syariah menurut saya selama menjadi anggota komisi 11, posisi nya stagnan. Bagaimana nanti ibu bisa memberikan target yang jelas bila terpilih nanti. Saya mengajak bu Destry membayangkan masa depan dalam sistem pembayaran, karena jika tidak, takutnya BI ini jauh tertinggal dalam perbankan," ujarnya.
Sementara itu, pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh anggota komisi XI adalah mengenai cryptocurenncy atau mata uang virtual atau uang digital.
"Mengenai mata uang virtual yang banyak beredar. Ada bitcoin dan juga sekarang terbaru mata uang dari Facebook yakni Libra. Gimana menurut pandangan ibu?," ujar Sarmuji.
Usai mengajukan pertanyaan, Destry menjawab beberapa diantaranya redenominasi dan juga uang virtual. Redenominasi dikatakan masih akan di review dan akan dilihat kembali jika ia terpilih jadi pejabat BI nanti.
"Mengenai sistem pembayaran, cryptocurrency enggak bisa dihindari baik bitcoin ataupun libra. Bank sentral eropa liat libra ini belum 'jejek' posisinya. Mereka metodologinya di luar sistem bank sentral dan ini jadi tantangan bank sentral dunia bukan hanya RI," ujar Destry.
(dru) Next Article BI: Emas Makin Diserbu Investor!
Selama 4 jam tersebut, Destry dicecar berbagai pertanyaan yang menyangkut dengan stabilisasi pasar keuangan. Bahkan pertanyaan yang ditujukan kepada Destry mencapai 20 pertanyaan.
"Banyak sekali ini pertanyaan untuk bu Destry. Ada 18 dari para anggota dan 2 dari meja pimpinan," ujar pimpinan rapat dari Fraksi Gerindra, Supriyatno di RR Komisi XI, Jakarta, Senin (1/7/2019).
![]() |
"Saya ingin menanyakan apa yang akan ibu lakukan jika terpilih jadi DGS? Contoh realnya. Dan mengenai redenominasi, apa pandangan ibu terhadap ide dan gagasan ini," ujar Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Misbakhun.
Kemudian ada Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Siti. "Apa ibu pernah terpikir nantinya untuk membuat mata uang bersama seperti euro, di kawasan Asia. Kontribusi apa yang akan ibu berikan kepada bangsa? Apa pandangan ibu terkait serangan spekulan valas? Apa bisa yang belum memiliki track record masalah pengelolaan makro, memimpin sebagai DGS BI nantinya?," ujar Siti.
"Ekonomi syariah menurut saya selama menjadi anggota komisi 11, posisi nya stagnan. Bagaimana nanti ibu bisa memberikan target yang jelas bila terpilih nanti. Saya mengajak bu Destry membayangkan masa depan dalam sistem pembayaran, karena jika tidak, takutnya BI ini jauh tertinggal dalam perbankan," ujarnya.
Sementara itu, pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh anggota komisi XI adalah mengenai cryptocurenncy atau mata uang virtual atau uang digital.
"Mengenai mata uang virtual yang banyak beredar. Ada bitcoin dan juga sekarang terbaru mata uang dari Facebook yakni Libra. Gimana menurut pandangan ibu?," ujar Sarmuji.
Usai mengajukan pertanyaan, Destry menjawab beberapa diantaranya redenominasi dan juga uang virtual. Redenominasi dikatakan masih akan di review dan akan dilihat kembali jika ia terpilih jadi pejabat BI nanti.
"Mengenai sistem pembayaran, cryptocurrency enggak bisa dihindari baik bitcoin ataupun libra. Bank sentral eropa liat libra ini belum 'jejek' posisinya. Mereka metodologinya di luar sistem bank sentral dan ini jadi tantangan bank sentral dunia bukan hanya RI," ujar Destry.
(dru) Next Article BI: Emas Makin Diserbu Investor!
Most Popular