
Yah! Finalisasi Penurunan Harga Tiket LCC Diundur Pekan Depan
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 June 2019 10:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat tampaknya harus sabar menunggu keputusan final dari kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik berbiaya murah (low cost carrier/LCC) untuk rute tertentu.
Pasalnya, rapat koordinasi (rakor) lanjutan yang sedianya dijadwalkan JumatĀ hari ini (28/6/2019) ternyata harus ditunda hingga pekan depan karena Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berhalangan hadir.
"Rakor tiket pesawat diundur, karena Pak Menhub mendadak harus tugas ke luar kota," kata Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2019) malam.
Seperti diketahui, sesuai hasil rapat pekan lalu, pemerintah memutuskan memberikan waktu satu minggu kepada maskapai Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group untuk mengkaji dan memberikan usulan rute-rute LCC mana saja yang bisa diturunkan harga tiketnya.
Selain itu, pemerintah juga meminta perusahaan operator bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura 2 (Persero) serta PT Pertamina (Persero) selaku penyedia bahan bakar avtur untuk menyampaikan hitungan penurunan biaya-biaya yang terkait operasional penerbangan.
"Kami sudah mengirimkan undangan untuk rakor besok (Jumat), namun karena Pak Menhub besok harus tugas ke luar kota, rakor akan kami tunda menjadi hari Senin, tanggal 1 Juli (tentatif)," jelasnya.
Pemerintah menargetkan rapat nanti akan langsung menghasilkan keputusan final terkait efisiensi apa saja yang akan dilakukan oleh maskapai dan pemangku kepentingan (stakeholders) lain serta pengumuman rute LCC mana saja yang akan diturunkan tarifnya.
"Keputusannya, dalam rakor nanti akan langsung diputuskan dan disampaikan ke publik," imbuhnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution pekan lalu mengatakan, pemerintah meminta maskapai terkait untuk menyediakan satu penerbangan domestik LCC yang murah dalam jadwal penerbangan tertentu, untuk merespons kegelisahan masyarakat akan harga tiket pesawat yang tak kunjung turun.
Selama ini maskapai yang berbasis LCC dilayani antara lain oleh Lion Air, Citilink (Garuda Indonesia Group), dan AirAsia Indonesia (AirAsia Group). Adapun Garuda Indonesia dan Batik Air (Lion Air Group) melayani full service.
Kontribusi biaya avtur tetap menjadi yang terbesar dalam pembentukan harga tiket penerbangan yakni mencapai 30-31%, diikuti biaya leasing (penyewaan pesawat) 20-24%, perawatan dan penyediaan suku cadang (sparepart and maintenance) 16-20%, pengelolaan SDM 14-16% dan passenger service charge berkisar 0,7-6%.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebut kontribusi biaya bandara seperti ground handling dan landing fee terbilang kecil, hanya berkisar 4- 5% dari total harga tiket pesawat.
Artinya bila digabung, avtur dan leasing menyumbang sekitar 55% dari pembentukan harga tiket pesawat.
Simak ulasan penurunan tiket pesawat.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Tiket Pesawat Mahal, Ada Aroma Persaingan Usaha Tidak Sehat?
Pasalnya, rapat koordinasi (rakor) lanjutan yang sedianya dijadwalkan JumatĀ hari ini (28/6/2019) ternyata harus ditunda hingga pekan depan karena Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berhalangan hadir.
"Rakor tiket pesawat diundur, karena Pak Menhub mendadak harus tugas ke luar kota," kata Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2019) malam.
Seperti diketahui, sesuai hasil rapat pekan lalu, pemerintah memutuskan memberikan waktu satu minggu kepada maskapai Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group untuk mengkaji dan memberikan usulan rute-rute LCC mana saja yang bisa diturunkan harga tiketnya.
Selain itu, pemerintah juga meminta perusahaan operator bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura 2 (Persero) serta PT Pertamina (Persero) selaku penyedia bahan bakar avtur untuk menyampaikan hitungan penurunan biaya-biaya yang terkait operasional penerbangan.
"Kami sudah mengirimkan undangan untuk rakor besok (Jumat), namun karena Pak Menhub besok harus tugas ke luar kota, rakor akan kami tunda menjadi hari Senin, tanggal 1 Juli (tentatif)," jelasnya.
Pemerintah menargetkan rapat nanti akan langsung menghasilkan keputusan final terkait efisiensi apa saja yang akan dilakukan oleh maskapai dan pemangku kepentingan (stakeholders) lain serta pengumuman rute LCC mana saja yang akan diturunkan tarifnya.
"Keputusannya, dalam rakor nanti akan langsung diputuskan dan disampaikan ke publik," imbuhnya.
Selama ini maskapai yang berbasis LCC dilayani antara lain oleh Lion Air, Citilink (Garuda Indonesia Group), dan AirAsia Indonesia (AirAsia Group). Adapun Garuda Indonesia dan Batik Air (Lion Air Group) melayani full service.
Kontribusi biaya avtur tetap menjadi yang terbesar dalam pembentukan harga tiket penerbangan yakni mencapai 30-31%, diikuti biaya leasing (penyewaan pesawat) 20-24%, perawatan dan penyediaan suku cadang (sparepart and maintenance) 16-20%, pengelolaan SDM 14-16% dan passenger service charge berkisar 0,7-6%.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebut kontribusi biaya bandara seperti ground handling dan landing fee terbilang kecil, hanya berkisar 4- 5% dari total harga tiket pesawat.
Artinya bila digabung, avtur dan leasing menyumbang sekitar 55% dari pembentukan harga tiket pesawat.
Simak ulasan penurunan tiket pesawat.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Tiket Pesawat Mahal, Ada Aroma Persaingan Usaha Tidak Sehat?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular