
Ingat Ya! 1 Juli Harga Tiket Pesawat LCC Harus Turun
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
25 June 2019 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan batas paling lambat sampai 1 Juli 2019 kepada para maskapai LCC untuk penerbangan tertentu untuk menurunkan harga.
"Tapi memang masing-masing sedang menghitung, karena itu tidak hanya satu pihak. Itu Angkasa Pura berapa mikul bebannya, Pertamina berapa, kemudian maskapai berapa. Jadi mereka masih hitung-hitungan, waktunya kita berikan sampai akhir minggu ini, paling lambat 1 Juli," ucap Darmin Nasution di Gedung Parlemen DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat (25/6/2019).
Namun, tidak semua rute penerbangan LCC yang harga tiket pesawat turun dan tidak untuk semua jam penerbangan. Harga tiket yang rendah hanya ada pada penerbangan periode siang dan malam saja.
"Enggak semua turun lho. Kesepakatan kita adalah, waktunya kan udah diturunkan. Tapi tidak cukup banyak turunnya. Kesepakatanya adalah mereka harus menyediakan flight tertentu, jam berapa misalnya dia harus rendah, yang lain tetap normal, yang agak laku keras pagi sama sore. Siang dan malam dimurahin," kata Darmin setelah Sidang Pagu Indikatif 2020 bersama Banggar DPR RI.
Darmin menepis soal adanya dugaan industri penerbangan yang menerapkan praktik kartel yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat.
Ia membenarkan bahwa selama 4 tahun kebelakang, maskapai menahan diri untuk menaikkan harga tiket. Mereka hanya berfokus untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar.
"Mereka bersaing aja memperebutkan pangsa pasar. Tiba-tiba, ketika pangsa pasar udah cukup menaikan harga, mau menyesuaikan, jumlahnya besar. Sebenarnya itu di latar belakangi beberapa tahun enggak ada yang naikkan harga. Bersaing aja untuk memperebutkan pangsa," tutur Darmin.
Selain itu, Kenaikan harga tiket beberapa waktu kebelakang juga memengaruhi pencapaian target turisme di Indonesia. Hal ini karena ada penurunan penumpang di bandara.
(hoi/hoi) Next Article Gerak Cepat, Ada Maskapai Sudah Siapkan Penurunan Harga Tiket
"Tapi memang masing-masing sedang menghitung, karena itu tidak hanya satu pihak. Itu Angkasa Pura berapa mikul bebannya, Pertamina berapa, kemudian maskapai berapa. Jadi mereka masih hitung-hitungan, waktunya kita berikan sampai akhir minggu ini, paling lambat 1 Juli," ucap Darmin Nasution di Gedung Parlemen DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat (25/6/2019).
Namun, tidak semua rute penerbangan LCC yang harga tiket pesawat turun dan tidak untuk semua jam penerbangan. Harga tiket yang rendah hanya ada pada penerbangan periode siang dan malam saja.
"Enggak semua turun lho. Kesepakatan kita adalah, waktunya kan udah diturunkan. Tapi tidak cukup banyak turunnya. Kesepakatanya adalah mereka harus menyediakan flight tertentu, jam berapa misalnya dia harus rendah, yang lain tetap normal, yang agak laku keras pagi sama sore. Siang dan malam dimurahin," kata Darmin setelah Sidang Pagu Indikatif 2020 bersama Banggar DPR RI.
Darmin menepis soal adanya dugaan industri penerbangan yang menerapkan praktik kartel yang menyebabkan mahalnya harga tiket pesawat.
Ia membenarkan bahwa selama 4 tahun kebelakang, maskapai menahan diri untuk menaikkan harga tiket. Mereka hanya berfokus untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar.
"Mereka bersaing aja memperebutkan pangsa pasar. Tiba-tiba, ketika pangsa pasar udah cukup menaikan harga, mau menyesuaikan, jumlahnya besar. Sebenarnya itu di latar belakangi beberapa tahun enggak ada yang naikkan harga. Bersaing aja untuk memperebutkan pangsa," tutur Darmin.
Selain itu, Kenaikan harga tiket beberapa waktu kebelakang juga memengaruhi pencapaian target turisme di Indonesia. Hal ini karena ada penurunan penumpang di bandara.
(hoi/hoi) Next Article Gerak Cepat, Ada Maskapai Sudah Siapkan Penurunan Harga Tiket
Most Popular