Ketika Maskapai 'Dipaksa' demi Bandara Kertajati Tak Sepi

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
25 June 2019 10:03
Ketika Maskapai 'Dipaksa' demi Bandara Kertajati Tak Sepi
Foto: Bandara Internasional Kertajati (dok BKIP Kemenhub)
Jakarta, CNBC IndonesiaPenerbangan domestik yang biasanya melalui Bandara Internasional Husein Sastranegara, bakal diboyong ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang lebih dikenal dengan Bandara Kertajati. Pemindahan ini berlaku khusus untuk seluruh pesawat jet, paling lambat 1 Juli 2019.

PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Husein Sastranegara dan Kertajati mencatat total ada 56 penerbangan yang dialihkan. Jumlah ini meliputi 28 take-off dan 28 landing.

Perpindahan penerbangan tersebut dilakukan bertahap. Adapun tenggat terakhir pesawat jet rute domestik beroperasi di Husein Sastranegara adalah 30 Juni 2019. 

Berikut daftar maskapai yang mulai bulan depan mengoperasikan penerbangan domestik di Kertajati, sekaligus rute yang dilayani:
  1. Garuda: Surabaya dan Denpasar
  2. Citilink: Denpasar, Pekanbaru, Kualanamu, Palembang, Surabaya
  3. Lion Air: Pekanbaru, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Kualanamu, Batam, Surabaya, Lombok, Pontianak, Ujung Pandang, Yogyakarta
  4. AirAsia: Denpasar
  5. Xpress Air: Palembang dan Padang
  6. Nam Air: Surabaya
Pemindahan ini mendapat respons beragam dari maskapai. Lion Air sebagai salah satu yang memboyong penerbangannya, berencana mengoperasikan 26 frekuensi penerbangan setiap hari pergi pulang (PP) di Kertajati.

Pihak Lion tampaknya mengandalkan iming-iming destinasi wisata untuk mendongkrak tingkat keterisian penerbangan via Kertajati. Selain itu, Lion Air menawarkan pengalaman terbang dengan pesawat terbaru Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) atau Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi).
 
"Majalengka akan menjadi kota tujuan baru berikutnya yang hits. Lokasinya strategis berbatasan langsung  kota Ciamis, Cirebon, Tasikmalaya, Kuningan dan Sumedang. Sangat sayang bila dilewatkan begitu saja," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (25/6/2019).

Dia menyebut, potensi penjelajahan di sekitar Kertajati menonjolkan spot berbeda. Paling tersohor dan banyak dikunjungi, kata dia, antara lain Taman Nasional Gunung Ciremai, dinilai titik terbaik peminat fotografi.

"Tak kalah menariknya lagi, ada Panyaweuyan berupa panorama ladang berundak-undak. Waktu terbaik eksplorasi kisaran pukul 6-8 pagi, keunikannya bisa langsung menyaksikan kabut turun," tandasnya.

Danang menambahkan, turis milenial juga ditawarkan wisata alam dan sejarah seperti Air Terjun Muara Jaya, Air Terjun Sawer, Air Terjun Tonjong, Air Terjun Cipeuteuy, Air Terjun Embun Pelangi, situ Sangiang, petilasan Prabu Siliwangi, agrowisata durian Sinapeul.

"Karakteristik yang teduh menjadikan liburan terasa lebih menyenangkan. Di sisi lain, pecinta kuliner bisa mencicipi makanan khas berlatar lesehan nuansa saung-saung Sunda, seperti surabi oncom, seblak basah, lumpia basah dan pepes jeroan. Khusus pehobi belanja, Kawasan Trusmi Cirebon terkenal sebagai sentra batik, sangat mudah menemukan banyak batik motif," ujarnya.

Terpisah, Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, justru mempertanyakan infrastruktur penunjang di sekitar Kertajati. Hal itu jadi perhatian, meski sebenarnya fasilitas terminal dan run way Kertajati sudah sangat memadai.

"Memang yang dipertanyakan adalah jarak terdekat dari kota besar di wilayah sana," ujarnya di Jakarta, Senin (24/6/2019).

Dia menyebut bahwa kota besar terdekat dari Kertajati adalah Bandung. Sementara itu, Tol Cisumdawu yang menghubungkan Bandung dan Kertajati belum rampung dibangun.

"Jadi kalau menggunakan jalan biasa 2 jam 30 menit itu kalau tidak macet. Tentunya ini akan jadi PR [pekerjaan rumah] bagi orang yang ingin pergi dari atau ke Bandung," ungkapnya.

Di sisi lain, menurutnya penumpang punya pilihan lain. Karena itu, dia berharap akses yang memadai dari dan ke Kertajati segera selesai.

"Makanya kami selalu sampaikan kepada pemerintah, mudah-mudahan jalan tol dari Bandung ke Kertajati bisa segera selesai. Kedua kami harapkan bukan hanya jalan tol tapi juga kereta," tandasnya.



PT Angkasa Pura II (Persero) sendiri mengaku sudah melakukan sederet persiapan sejak sebelum proses pemindahan. Salah satunya adalah memperpanjang jam operasional Kertajati. 

Pada 19 Juni 2019, Direktorat Perhubungan Jenderal Udara Kementerian Perhubungan telah menyetujui perpanjangan jam operasional Kertajati dari 06.00-19.00 WIB menjadi 06.00-21.00 WIB. 

Hal itu sesuai surat Direktur Bandara Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub nomor AU.101/0195/DBU/VI/2019 perihal Jam Operasi Bandar Udara.

VP of Corporate Communications AP II Yado Yarismano mengatakan perpanjangan operasional Kertajati didukung juga dengan kesiapan personel.

"Kami memastikan periode pengalihan penerbangan serta operasional keseluruhan di Kertajati tidak mengabaikan dan tetap mengedepankan safety, security, services dan compliance atau 3S+1C," urainya.

Dia mengklaim bahwa semua maskapai juga menyatakan siap untuk mengalihkan penerbangan. Saat ini, masing-masing maskapai juga tengah melakukan berbagai persiapan.

"Kami optimistis tenggat paling lambat 1 Juli 2019 penerbangan domestik pesawat jet pindah ke Kertajati bisa dipenuhi," pungkas Yado Yarismano.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular