Ada Revisi, Neraca Dagang Era Jokowi Batal Jadi yang Terparah

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 June 2019 14:41
Dengan adanya revisi pada laporan BPS, defisit paling dalam sepanjang sejarah RI kembali dipegang oleh neraca Juli 2013
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada perubahan laporan neraca perdagangan Indonesia periode April 2019. Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang terbaru pada tanggal 24 Juni 2019, neraca dagang April 2019 hanya sebesar US$ 2,28 miliar.

Angka tersebut lebih kecil dibanding rilis data BPS pada 15 Mei 2019 silam, di mana neraca dagang bulan April mengalami defisit sebesar US$ 2,5 miliar.

Bila mengacu pada data BPS dan yang dirilis bulan Mei, defisit neraca dagang bulan April tercatat merupakan yang paling dalam sepanjang sejarah Indonesia. Defisit terdalam sebelumnya terjadi pada Juli 2013, yaitu sebesar US$ 2,33 miliar.

Namun dengan adanya revisi pada laporan BPS, defisit paling dalam sepanjang sejarah RI kembali dipegang oleh neraca Juli 2013. Sementara defisit neraca dagang April 2019 turun peringkat menjadi yang paling dalam kedua sepanjang sejarah.



Sebagai informasi, BPS memang lumrah menyematkan status 'angka sementara' pada rilis pertama. Angka tersebut biasanya akan direvisi pada bulan-bulan berikutnya.

Berikut detail revisi laporan neraca dagang Indonesia bulan April 2019.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru) Next Article Neraca Dagang RI Surplus 5 Bulan Beruntun, kok Ekspor Loyo?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular