
Neraca Perdagangan
Ekspor Mei 2019 Negatif 8,99%, Impor Turun 17,71%
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
24 June 2019 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor, impor, dan neraca dagang pada Mei 2019.
Hal ini disampaikan langsung Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (24/6/2019).
"Total ekspor US$ 14,74 miliar. Adapun pertumbuhannya minus 8,99% dibandingkan Mei 2018," kata Suhariyanto.
Untuk ekspor pertanian secara year on year atau dibandingkan Mei 2018 mengalami kenaikan 2,58%. Sedangkan ekspor migas turun 3,77%.
"Untuk manufaktur turun 4,99% secara year on year," kata Suhariyanto.
Sedangkan impor tercatat US$ 14,53 miliar atau turun 17,71%. Atas dasar nilai ekspor dan impor maka neraca dagang per Mei 2019 terjadi surplus.
Adapun nilai surplusnya mencapai US$ 210 juta.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi atau minus 14,62% year-on-year (YoY) dan impor juga negatif 14,325% YoY. Sementara neraca perdagangan diproyeksi defisit US$ 1,294 miliar.
Berikut abstraksi ekspor dan impor Mei 2019 :
(Breaking News)
*CNBC Indonesia akan melakukan update pada artikel ini.
(dru/dru) Next Article Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal
Hal ini disampaikan langsung Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (24/6/2019).
"Total ekspor US$ 14,74 miliar. Adapun pertumbuhannya minus 8,99% dibandingkan Mei 2018," kata Suhariyanto.
"Untuk manufaktur turun 4,99% secara year on year," kata Suhariyanto.
Sedangkan impor tercatat US$ 14,53 miliar atau turun 17,71%. Atas dasar nilai ekspor dan impor maka neraca dagang per Mei 2019 terjadi surplus.
Adapun nilai surplusnya mencapai US$ 210 juta.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi atau minus 14,62% year-on-year (YoY) dan impor juga negatif 14,325% YoY. Sementara neraca perdagangan diproyeksi defisit US$ 1,294 miliar.
Berikut abstraksi ekspor dan impor Mei 2019 :
- Nilai ekspor Indonesia Mei 2019 mencapai US$14,74 miliar atau meningkat 12,42 persen dibanding ekspor April 2019. Sementara jika dibanding Mei 2018, menurun 8,99 persen.
- Ekspor nonmigas Mei 2019 mencapai US$13,63 miliar, naik 10,16 persen dibanding April 2019. Sementara dibanding ekspor nonmigas Mei 2018, turun 6,44 persen.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2019 mencapai US$68,46 miliar atau menurun 8,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$63,12 miliar atau menurun 7,33 persen.
- Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2019 terhadap April 2019 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$178,0 juta (14,97 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$131,1 juta (49,05 persen).
- Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari- Mei 2019 turun 6,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 1,89 persen, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,67 persen.
- Ekspor nonmigas Mei 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,23 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,63 miliar dan Jepang US$1,20 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,17 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,38 miliar.
- Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2019 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$12,42 miliar (18,14 persen), diikuti Jawa Timur US$7,81 miliar (11,41 persen) dan Kalimantan Timur US$6,98 miliar (10,19 persen).
- Nilai impor Indonesia Mei 2019 mencapai US$14,53 miliar atau turun 5,62 persen dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 17,71 persen.
- Impor nonmigas Mei 2019 mencapai US$12,44 miliar atau turun 5,48 persen dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 15,94 persen.
- Impor migas Mei 2019 mencapai US$2,09 miliar atau turun 6,41 persen dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 26,89 persen.
- Penurunan impor nonmigas terbesar Mei 2019 dibanding April 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$158,5 juta (8,68 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan sayuran sebesar US$69,8 juta (269,50 persen).
- Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$18,03 miliar (29,31 persen), Jepang US$6,46 miliar (10,50 persen), dan Thailand US$3,95 miliar (6,43 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 19,18 persen, sementara dari Uni Eropa 8,23 persen.
- Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari-Mei 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 11,10 persen, 9,39 persen, dan 7,41 persen.
(Breaking News)
*CNBC Indonesia akan melakukan update pada artikel ini.
(dru/dru) Next Article Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal
Most Popular