Utang Bengkak, Pemerintah Bayar Bunga Rp 127 T per Akhir Mei
22 June 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi utang pemerintah hingga Mei 2019 masih membengkak, totalnya mencapai Rp 4.571,89 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Jumat (21/6/2019), posisi utang tersebut naik Rp 43,44 triliun jika dibandingkan posisi April 2019 yang nilainya Rp 4.528,45 triliun.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan posisi Mei 2018 lalu yang jumlahnya Rp 4.169,09 triliun, utang pemerintah hingga akhir Mei 2019 naik Rp 402 triliun.
Utang ini terdiri dari pinjaman sebesar Rp 782,54 triliun dan surat berharga negara sebesar Rp 3.776,12 triliun.
Merinci lebih jauh, utang untuk pinjaman, terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 775,64 triliun, pinjaman bilateral Rp 319,68 triliun, multilateral Rp 417,23 triliun, dan komersial Rp 38,73 triliun. Kemudian, ada juga pinjaman dalam negeri Rp 6,9 triliun.
Sementara utang berupa surat berharga negara, terdiri dari denominasi rupiah sebesar Rp 2.741,10 triliun. Lebih rinci lagi untuk denominasi rupiah terdiri dari surat utang konvensional sebesar Rp 2.290,44 triliun dan surat utang syariah sebesar Rp 450,67 triliun.
Adapun, untuk surat utang valuta asing nilainya Rp 1.048,25 triliun, yang terdiri dari surat utang konvensional Rp 829,60 triliun dan surat utang syariah Rp 218,65 triliun.
Alhasil, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 29,72%.
Bayar bunga utang Rp 127 triliun
Di sisi lain, ketika berutang, pastinya pemerintah dikenakan bunga, karena utang pemerintah tentu bukanlah cicilan 0% yang bebas bunga. Sehingga, pada periode Mei 2019 ini, pembayaran bunga utang pemerintah sudah mencapai Rp 127,1 triliun.
Pembayaran bunga utang, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tumbuh 13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni ketika bunga utang yang dibayar pemerintah sebesar Rp 112,5 triliun.
Pos pembayaran bunga utang ini ada di komponen belanja pemerintah pusat.
Dengan begitu, berikut perincian belanja pemerintah sampai Mei 2019:
Belanja Pegawai : Rp 163,5 triliun (tumbuh 26,8%)
Belanja Barang : Rp 99,3 triliun (tumbuh 16,9%)
Belanja Modal : Rp 29,1 triliun (tumbuh negatif 5,9%)
Pembayaran Bunga Utang : Rp 127,1 triliun (tumbuh 13,0%)
Subsidi : Rp 50,6 triliun (tumbuh negatif 17,0%).
Total Belanja Pemerintah : Rp 530,8 triliun.
Saksikan video pemaparan kinerja APBN oleh Sri Mulyani berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm)
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Jumat (21/6/2019), posisi utang tersebut naik Rp 43,44 triliun jika dibandingkan posisi April 2019 yang nilainya Rp 4.528,45 triliun.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan posisi Mei 2018 lalu yang jumlahnya Rp 4.169,09 triliun, utang pemerintah hingga akhir Mei 2019 naik Rp 402 triliun.
Utang ini terdiri dari pinjaman sebesar Rp 782,54 triliun dan surat berharga negara sebesar Rp 3.776,12 triliun.
Merinci lebih jauh, utang untuk pinjaman, terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 775,64 triliun, pinjaman bilateral Rp 319,68 triliun, multilateral Rp 417,23 triliun, dan komersial Rp 38,73 triliun. Kemudian, ada juga pinjaman dalam negeri Rp 6,9 triliun.
Sementara utang berupa surat berharga negara, terdiri dari denominasi rupiah sebesar Rp 2.741,10 triliun. Lebih rinci lagi untuk denominasi rupiah terdiri dari surat utang konvensional sebesar Rp 2.290,44 triliun dan surat utang syariah sebesar Rp 450,67 triliun.
Adapun, untuk surat utang valuta asing nilainya Rp 1.048,25 triliun, yang terdiri dari surat utang konvensional Rp 829,60 triliun dan surat utang syariah Rp 218,65 triliun.
Alhasil, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 29,72%.
Bayar bunga utang Rp 127 triliun
Di sisi lain, ketika berutang, pastinya pemerintah dikenakan bunga, karena utang pemerintah tentu bukanlah cicilan 0% yang bebas bunga. Sehingga, pada periode Mei 2019 ini, pembayaran bunga utang pemerintah sudah mencapai Rp 127,1 triliun.
Pembayaran bunga utang, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tumbuh 13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni ketika bunga utang yang dibayar pemerintah sebesar Rp 112,5 triliun.
Pos pembayaran bunga utang ini ada di komponen belanja pemerintah pusat.
Dengan begitu, berikut perincian belanja pemerintah sampai Mei 2019:
Belanja Pegawai : Rp 163,5 triliun (tumbuh 26,8%)
Belanja Barang : Rp 99,3 triliun (tumbuh 16,9%)
Belanja Modal : Rp 29,1 triliun (tumbuh negatif 5,9%)
Pembayaran Bunga Utang : Rp 127,1 triliun (tumbuh 13,0%)
Subsidi : Rp 50,6 triliun (tumbuh negatif 17,0%).
Total Belanja Pemerintah : Rp 530,8 triliun.
Saksikan video pemaparan kinerja APBN oleh Sri Mulyani berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ragam Gaya Sri Mulyani Cs Saat Rilis APBN KiTa Januari 2019
(prm)