Di Pelabuhan Tanjung Perak Haram Jual Tiket Langsung

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 June 2019 15:20
Pengelola Pelabuhan Tanjung Perak menerapkan penjualan tiket berbasis online, tak ada lagi penjualan langsung di pelabuhan.
Foto: Pelabuhan Tanjung perak Surabaya (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul)
Surabaya, CNBC Indonesia - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya resmi menerapkan e-ticketing dan gate in online bagi kapal penumpang dan kapal ro-ro. Menyusul penerapan itu, kini tak boleh lagi ada transaksi penjualan tiket manual di area pelabuhan.

Larangan tersebut berlaku efektif mulai 1 Agustus 2019. Sampai saat ini, masih terdapat 9 travel agent yang melayani penjualan tiket di area pelabuhan secara manual langsung ke penumpang.

General Manager Terminal Jamrud Tanjung Perak PT Pelindo III, Sutopo, menegaskan mulai 1 Agustus 2019 nanti seluruh gerai travel agent akan dipindahkan ke luar area pelabuhan.



"Ada 9 travel, sudah saya kumpulkan kemarin dan memang mereka kita kasih pengertian. Ini mandatori dari Dirjen Perhubungan Laut, jadi harus goal. Mereka harus taat pada ketentuan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (21/6/2019).

"Tapi Pelindo III tidak serta merta langsung mengusir. Saya kasih alternatif juga, mengupayakan mereka ada tempatlah nanti," lanjutnya.

Rencananya, mereka akan dipindahkan di Jalan Jakarta, Surabaya, yang terletak di luar area Pelabuhan Tanjung Perak. Artinya, mereka tetap diperkenankan beroperasi dengan catatan output tiket yang dijual tetap berupa digital sehingga bisa terintegrasi dengan sistem e-ticketing dan gate in online.

Harapannya, setiap calon penumpang yang tiba di area pelabuhan sudah mengantongi tiket dan siap naik kapal. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banyak calon penumpang yang akan bepergian menggunakan kapal laut tanpa mencari informasi terlebih dahulu mengenai ketersediaan tiket.

"Karena kalau ke sini tanpa tiket, orang akan berkumpul di sini semua, terjadi penumpukan sehingga terasa tidak nyaman. Dan belum tentu tiketnya ada. Apalagi kalau musim tertentu seperti arus mudik-balik, sudah pasti sulit tiket. Bisa menginep berhari-hari di sini kalau ke sini belum ada tiket," tandasnya.



Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Lalulintas, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Sadeli, menekankan pentingnya sosialisasi ke masyarakat.

"Tugas kita sebagai regulator adalah memastikan bahwa publikasi untuk semua operator itu harus setiap saat. Publikasi harus dimaksimalkan terkait dengan website operator," urai Sadeli.

Ia tak menampik bahwa masih banyak masyarakat yang belum tahu alamat website pembelian tiket di sejumlah operator kapal. Karena itu, dia menugaskan Pelindo III turut menggencarkan sosialisasi

"Kita minta ke Pelindo III untuk membuat spanduk, yang berisi website masing-masing operator. Bisa dipasang pamflet di tempat tempat strategis seperti mal, pasar dan lain-lain. Supaya masyarakat lebih tahu pembelian tiket online," katanya.



(hoi/hoi) Next Article Di Pelabuhan Ini Sistem Tiket Sudah Mirip Bandara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular