
Proyek-Proyek Bandara-Pelabuhan Jokowi Kena Potong Anggaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Refokusing anggaran Kementerian Perhubungan juga berdampak pada pengurangan proyek di beberapa bidang. Dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ditetapkan penghematan sebesar Rp 3,04 triliun, sehingga pagu anggaran 2021 menjadi hanya Rp 7,54 triliun.
Sehingga beberapa program prioritas Ditjen Perhubungan Udara yang dikurangi, yakni pengadaan fasilitas pelayanan darurat menjadi 4 lokasi dari 5 lokasi. Peningkatan kapasitas dan perbaikan permukaan runway menjadi 28 lokasi menjadi 43 lokasi, juga pembangunan dan pengembangan terminal bandara dari 16 lokasi menjadi 10 lokasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan bidang kebandarudaraan mengalami penyesuaian volume pekerjaan. Pekerjaan semua yang single years menjadi multi years contract 2021-2022.
"Bandara baru masih tetap 10 lokasi, pembangunan dan pengembangan terminal menjadi 10 lokasi dari 15 lokasi, perpanjangan dan pelebaran runway jadi 5 dari 8 lokasi, penyempurnaan runway strip menjadi 8 lokasi dari 25 lokasi," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI, Selasa (6/4/2021).
Peningkatan kapasitas runway menjadi 4 lokasi dari 7 lokasi, pelapisan permukaan fasilitas sisi udara menjadi 22 lokasi dari 37 lokasi. Pengadaan pagar pengamanan menjadi 38 dari 42 lokasi juga pengadaan fasilitas pelayanan darurat menjadi 4 lokasi dari 5 lokasi.
Sementara dukungan terhadap pembangunan infrastruktur transportasi udara pada destinasi super prioritas (DPSP) dan kawasan pariwisata strategis nasional (KSPN) 2021 tidak mendapat potongan. Juga kegiatan bidang pelayanan angkutan udara perintis.
Begitu juga pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dimana pada tahun ini dipatok penghematan sebesar Rp 3,2 triliun sehingga pagu anggaran 2021 menjadi Rp 8,14 triliun dari Rp 11,35 triliun.
Beberapa rincian program infrastruktur yang dipangkas. Mulai dari Pembangunan pelabuhan baru menjadi 3 lokasi dari 5 lokasi, lanjutan pembangunan atau penyelesaian fasilitas pelabuhan menjadi 15 lokasi dari 23 lokasi.
Rehabilitasi fasilitas pelabuhan menjadi 21 lokasi dari 37 lokasi. Pembangunan/rehab fasilitas pendukung pelabuhan jadi 102 lokasi dari 137 lokasi. Juga pembangunan/rehab gedung menjadi 57 lokasi dari 85 lokasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H. Purnomo menjelaskan banyak proyek yang disesuaikan. Penyesuaian pekerjaan semula single years contract menjadi multi years contract 2021-2022 juga perpanjangan kontrak.
"Kegiatan yang volumenya bisa dikurangi kita kurangi," jelas Agus.
Dari paparannya, beberapa proyek yang masih dalam proses penyelesaian tahun anggaran 2021 mulai dari, pembangunan fasilitas pelabuhan laut Kotabunan, fasilitas pelabuhan Daruba, fasilitas pelabuhan Garongkong, pembangunan pelabuhan Panarukan, fasilitas pelabuhan Dobo, fasilitas pelabuhan Kaimana.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Lumpuhnya Sistem Bea Cukai & Kerugian Pengusaha