Sidang Gugatan Prabowo di MK

Saksi Jokowi Cerita Saat Saksi Prabowo Tolak Hasil Pilpres

Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
21 June 2019 11:18
MK kembali menggelar Sidang Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di gedung MK, Jumat (21/6/2019).
Foto: Sidang Keempat Sengketa Pilpres (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto).
Jakarta, CNBC Indonesia - Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menggelar Sidang Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di gedung MK, Jumat (21/6/2019). Dalam sidang itu, Tim Kuasa Hukum Jokowi-Amin menghadirkan dua orang saksi dan dua orang ahli.

Kedua orang saksi itu adalah Candra Irawan (saksi Jokowi-Amin saat rekapitulasi tingkat nasional di Kantor KPU, Jakarta, 4 Mei sampai 21 Mei 2019) dan Anas Nashikin (anggota Panitia Pelaksana Training TOT bagi seluruh saksi Jokowi-Amin).

Kemudian kedua orang ahli tersebut adalah Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada Edward Omar Sharif Hiariej dan Doktor Ilmu Hukum yang juga pengajar di Universitas Islam As-Sya'fiiyah.

Saksi Jokowi Cerita Saat Saksi Prabowo Tolak Hasil PilpresFoto: Sidang Keempat Sengketa Pilpres (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


Saat memberikan kesaksian, Candra menceritakan peristiwa pada Senin (20/5/2019) hingga Selasa (21/5/2019) dini hari WIB. Saat itu, KPU menuntaskan rekapitulasi tingkat nasional. Hasilnya adalah Jokowi-Amin meraih 85.607.362 suara sah (55,5%), sedangkan Prabowo-Sandi hanya mengumpulkan 68.650.239 suara sah (44,5%).

"Setelah pimpinan rapat (Ketua KPU Arief Budiman) memperlihatkan angka di layar, dia bertanya kepada para saksi apakah menyetujui hasil tersebut. Beberapa dari saksi menyetujui dan diketok palu," ujar Candra.

"Ada yang tidak bersedia menyetujui dan menandatangani dari saksi 02, dari saksi Partai Gerindra, dari PAN, dari PKS, dan juga kalau tidak salah dari Berkarya. Dari 01 menyetujui dan menandatangani sertifikat," lanjutnya.

Lantaran tidak setuju, KPU memberikan form DD2 untuk saksi yang keberatan dengan proses rekapitulasi tingkat nasional.



"Saya pikir satu hal, kami saksi 01 dan 02 dalam suasana akrab dan kami saling lempar lelucon. Karena malam hari jadi ngantuk, kami juga berbagi snack. Keakraban waktu itu ditunjukkan. Kami di sela acara kami berbincang dan berbisik. Istirahat juga shalat bareng. Kami juga saling memberikan selamat dan berpelukan," ujar Candra.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/hoi) Next Article Pakar Asing Ramai-ramai Protes Prabowo, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular