
Kementerian BUMN Saring 3-5 Kandidat Calon Dirut PLN
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
17 June 2019 12:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN tengah menyaring calon Direktur Utama PT PLN (Persero). Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, menyebut saat ini ada 3-5 kandidat yang sedang diseleksi.
"Mungkin 3-5 orang [yang diseleksi]. Belum tahu dari internal [PLN] atau tidak. Masih bergerak," kata Edwin ditemui usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (17/6/2019).
Saat ini, PLN dipimpin oleh seorang pelaksana tugas (PLT), yaitu Djoko Raharjo Abumanan sejak 29 Mei 2019. Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari.
Edwin mengatakan, masih perlu waktu untuk bisa menyepakati siapa yang akan mengisi jabatan tersebut. Dari 3-5 nama kandidat itu kemudian akan disetujui oleh Menteri BUMN lebih dulu sebelum nantinya dibawa ke proses Tim Penilaian Akhir (TPA) presiden.
"Masih beberapa calon kemudian disetujui Bu Menteri untuk dibawa ke proses TPA ke presiden," tambah Edwin.
Edwin menambahkan, perlu kehati-hatian dalam memilih pemimpin perusahaan setrum negara tersebut. Dirut PLN harus memiliki sikap kepemimpinan yang kuat selain tentu memahami teknis. Pasalnya, sang Dirut harus paham mengenai problematika yang terjadi di tubuh PLN
"Cari pemimpin PLN tidak cukup kemampuan teknis tapi juga leadership yang kuat. Problematika yang sedemikian banyak juga," ucapnya.
Edwin belum bisa memastikan apakah Dirut akan berasal dari internal PLN, Kementerian BUMN atau dari eksternal. Kalau pun berasal dari Kementerian BUMN karena dianggap unggul, hal itu masih harus membutuhkan kesediaan calon tersebut.
"Apakah dia bersedia apa enggak. Belum tentu. Belum ada diskusi." tutupnya.
Seperti diketahui, kursi Direktur Utama PLN sebelumnya diisi oleh Sofyan Basir yang sebelumnya dinonaktifkan akibat terlibat kasus dugaan suap di PLTU Riau I. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka ke Sofyan Basir dan menahannya.
Simak video Dirut PLN Jadi Tersangka KPK di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Muncul Nama Zulkifli Zaini Masuk Bursa Calon Dirut PLN
"Mungkin 3-5 orang [yang diseleksi]. Belum tahu dari internal [PLN] atau tidak. Masih bergerak," kata Edwin ditemui usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (17/6/2019).
Saat ini, PLN dipimpin oleh seorang pelaksana tugas (PLT), yaitu Djoko Raharjo Abumanan sejak 29 Mei 2019. Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari.
"Masih beberapa calon kemudian disetujui Bu Menteri untuk dibawa ke proses TPA ke presiden," tambah Edwin.
Edwin menambahkan, perlu kehati-hatian dalam memilih pemimpin perusahaan setrum negara tersebut. Dirut PLN harus memiliki sikap kepemimpinan yang kuat selain tentu memahami teknis. Pasalnya, sang Dirut harus paham mengenai problematika yang terjadi di tubuh PLN
"Cari pemimpin PLN tidak cukup kemampuan teknis tapi juga leadership yang kuat. Problematika yang sedemikian banyak juga," ucapnya.
Edwin belum bisa memastikan apakah Dirut akan berasal dari internal PLN, Kementerian BUMN atau dari eksternal. Kalau pun berasal dari Kementerian BUMN karena dianggap unggul, hal itu masih harus membutuhkan kesediaan calon tersebut.
"Apakah dia bersedia apa enggak. Belum tentu. Belum ada diskusi." tutupnya.
Seperti diketahui, kursi Direktur Utama PLN sebelumnya diisi oleh Sofyan Basir yang sebelumnya dinonaktifkan akibat terlibat kasus dugaan suap di PLTU Riau I. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka ke Sofyan Basir dan menahannya.
Simak video Dirut PLN Jadi Tersangka KPK di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Muncul Nama Zulkifli Zaini Masuk Bursa Calon Dirut PLN
Most Popular