Lagi, Trump Pede China akan Teken Perjanjian Dagang dengan AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 June 2019 19:47
Ia bahkan memproyeksikan kesepakatan dagang dengan China akan terjadi.
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kiri) dalam sebuah kesempatan di Gedung Putih, Kamis (13/6). (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (14/6/2019), mengaku tak mempermasalahkan apabila Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan G-20 akhir bulan ini di Osaka, Jepang. Ia bahkan memproyeksikan kesepakatan dagang dengan China akan terjadi.

"Kita akan melihatnya. Akhirnya mereka (China) akan membuat kesepakatan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/6/2019).

Trump berulang kali mengatakan akan bertemu dengan Xi di sela-sela pertemuan G-20, meskipun China belum mengonfirmasi pertemuan itu. Kedua pemimpin itu terakhir bertemu pada pertemuan G-20 tahun lalu di Argentina. Pada saat itu mereka setuju untuk membuat gencatan senjata dalam perang dagang mereka.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara ekslusif via telepon dengan Joe Kernen pada program "Squawk Box", Senin (10/6/2019) waktu setempat, Trump meyakini China akan meneken kesepakatan dagang dengan AS.

"Kesepakatan (dengan) China akan berhasil. Anda tahu mengapa? Karena tarif. Saat ini China semakin "dihancurkan" oleh perusahaan yang meninggalkan China, hijrah ke negara lain, termasuk ke negara kita (AS), karena mereka (perusahaan-perusahaan) tidak ingin membayar tarif," kata Trump.



Meski mengatakan mungkin akan bertemu, Trump juga mengatakan China memanipulasi mata uangnya untuk menghindari tekanan tarif impor AS terhadap barang-barangnya.

AS dan China telah terlibat dalam perang dagang sejak tahun lalu. Kedua negara telah saling menerapkan bea masuk terhadap barang-barang masing-masing karena AS ingin China mengubah kebijakan ekonomi.

AS-China telah melakukan pembicaraan dagang berkali-kali, tetapi pembicaraan terakhir pada Mei tidak menghasilkan kesepakatan apapun. AS bahkan telah menuduh Beijing mengingkari beberapa kesepakatan yang sudah dibuat, namun hal itu langsung dibantah China.

China yang terus ditekan AS telah bersumpah untuk "berjuang sampai akhir" dalam perang dagang dan tidak akan menyerah pada tekanan atau kompromi apapun.



Dalam sebuah komentar, Sabtu, akun media sosial media pemerintah yang berpengaruh dan banyak dibaca mengatakan orang-orang tertentu telah "menciptakan spekulasi tentang pembicaraan yang disebut 'pertemuan para pemimpin'" menjelang pertemuan puncak G-20.

Economic Daily, mengatakan jika AS dapat kembali ke konsensus yang dicapai pada pertemuan para pemimpin di Argentina dan dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menyelesaikan masalah inti China, maka sangat mungkin pertemuan di Osaka dapat melahirkan titik balik.

Secara terpisah, dua negara ekonomi terbesar dunia itu sepakat untuk menghentikan perselisihan mereka di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai hak kekayaan intelektual. Namun, tidak dijelaskan secara perinci mengapa perselisihan itu ditunda.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Tenggat Negosiasi AS-China Menipis, Trump Justru Optimistis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular