
Iran: Tuduhan AS soal Serangan Tanker Minyak tak Beralasan
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
14 June 2019 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran membantah pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada Kamis (13/6/2019) menyalahkan Republik Islam itu atas ledakan yang terjadi pada dua tanker minyak di Teluk Oman.
Sebagai tanggapannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh AS menggunakan kesempatan "untuk membuat tuduhan terhadap Iran, tanpa sedikit pun bukti faktual atau bukti tidak langsung," dilansir dari CNBC International.
Dua kapal tanker minyak (Front Altair milik Norwegia dan Kokuka Courageous milik Jepang) mengalami kerusakan yang cukup berat setelah mengalami ledakan ketika berlayar di dekat Selat Hormuz. Selat itu adalah jalur pengiriman minyak lewat laut tersibuk di dunia.
Para kru terpaksa meninggalkan kapal dan membiarkannya terapung di perairan antara Teluk Arab dan Iran itu.
Belum dapat dikonfirmasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militer AS merilis rekaman pada Kamis yang diperkirakan menunjukkan Korps Pengawal Revolusi Iran melepaskan sebuah ranjau yang tidak meledak dari sisi salah satu kapal tanker yang menjadi korban.
Serangan itu terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran melonjak setelah pemerintahan Trump menarik diri dari pakta nuklir internasional dengan Iran. Teheran telah berulang kali mengancam akan memblokir lalu lintas di Selat Hormuz sebagai balasan atas sanksi AS terhadap Republik Islam.
(prm) Next Article AS Siapkan Alat Militer dan Diplomatik untuk Hadapi Iran
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada Kamis (13/6/2019) menyalahkan Republik Islam itu atas ledakan yang terjadi pada dua tanker minyak di Teluk Oman.
Sebagai tanggapannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh AS menggunakan kesempatan "untuk membuat tuduhan terhadap Iran, tanpa sedikit pun bukti faktual atau bukti tidak langsung," dilansir dari CNBC International.
Para kru terpaksa meninggalkan kapal dan membiarkannya terapung di perairan antara Teluk Arab dan Iran itu.
Belum dapat dikonfirmasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militer AS merilis rekaman pada Kamis yang diperkirakan menunjukkan Korps Pengawal Revolusi Iran melepaskan sebuah ranjau yang tidak meledak dari sisi salah satu kapal tanker yang menjadi korban.
Serangan itu terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran melonjak setelah pemerintahan Trump menarik diri dari pakta nuklir internasional dengan Iran. Teheran telah berulang kali mengancam akan memblokir lalu lintas di Selat Hormuz sebagai balasan atas sanksi AS terhadap Republik Islam.
(prm) Next Article AS Siapkan Alat Militer dan Diplomatik untuk Hadapi Iran
Most Popular