Menhub Klaim Kecelakaan Mudik Turun 70%, Tapi...
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
14 June 2019 11:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim penurunan signifikan dari kecelakaan musim mudik 2019 dibandingkan 2018. Selain kecelakaan, korban jiwa hingga materil juga turun signfikan.
"Secara kualitatif, satu hal paling penting bagi Kemenhub adalah satu analisis terhadap safety. Alhamdulillah safety ada penurunan signifikan berkaitan kecelakaan yang turun lebih dari 70%," kata Budi saat menutup Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019M/1440 H, Jumat (14/6/2019).
Jumlah kejadian kecelakaan menurun sebesar 75 % dengan total kecelakaan 563 kejadian dari sebelumnya 2.234 kejadian pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah korban meninggal dunia menurun 74% dari 528 jiwa menjadi 137 jiwa tahun ini. Selanjutnya, kerugian materiil yang tahun lalu mencapai Rp 6.162.219.142, kini hanya Rp 1.726.550.700 atau turun 72%.
Namun, ada sejumlah evaluasi di antaranya mengenai arus balik yang begitu padat. Ia mengakui, kawasan Jakarta-Cikampek masih menjadi momok bagi masyarakat ketika arus balik.
"Saat balik ada kekurangan yang harus kita evaluasi, tercatat di Cikampek. kami sudah diskusi internal dengan DPR juga. Kami akan masifkan angkutan massal karena infrastruktur yang sudah ada bisa dilengkapi dengan angkutan massal yang menjamin safety," urainya.
Adanya kepadatan pada ruas tol di sekitar rest area juga jadi pelajaran berharga. Budi Karya menilai, terdapat sudut pandang berbeda antara pengusaha dan masyarakat dalam memandang fungsi rest area di tol.
Bagi pengusaha, bisa jadi rest area dihitung berdasarkan nilai komersial. Namun urgensi utama untuk masyarakat, apalagi ketika mudik adalah kelancaran berkendara.
"Yang dibutuhkan untuk mudik, masyarakat lebih ingin berhenti ke toilet dan salat, makan enggak. Dia cukup berhenti untuk istirahat, ini jadi suatu dasar bagi kita melakukan evaluasi bersama, katakanlah membuat kantong parkir yang besar di sebelah rest area," tandasnya
(hoi) Next Article Pemudik dengan Kapal Laut Diproyeksi Naik 6%-7% Tahun Ini
"Secara kualitatif, satu hal paling penting bagi Kemenhub adalah satu analisis terhadap safety. Alhamdulillah safety ada penurunan signifikan berkaitan kecelakaan yang turun lebih dari 70%," kata Budi saat menutup Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019M/1440 H, Jumat (14/6/2019).
Jumlah kejadian kecelakaan menurun sebesar 75 % dengan total kecelakaan 563 kejadian dari sebelumnya 2.234 kejadian pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah korban meninggal dunia menurun 74% dari 528 jiwa menjadi 137 jiwa tahun ini. Selanjutnya, kerugian materiil yang tahun lalu mencapai Rp 6.162.219.142, kini hanya Rp 1.726.550.700 atau turun 72%.
Namun, ada sejumlah evaluasi di antaranya mengenai arus balik yang begitu padat. Ia mengakui, kawasan Jakarta-Cikampek masih menjadi momok bagi masyarakat ketika arus balik.
"Saat balik ada kekurangan yang harus kita evaluasi, tercatat di Cikampek. kami sudah diskusi internal dengan DPR juga. Kami akan masifkan angkutan massal karena infrastruktur yang sudah ada bisa dilengkapi dengan angkutan massal yang menjamin safety," urainya.
Adanya kepadatan pada ruas tol di sekitar rest area juga jadi pelajaran berharga. Budi Karya menilai, terdapat sudut pandang berbeda antara pengusaha dan masyarakat dalam memandang fungsi rest area di tol.
Bagi pengusaha, bisa jadi rest area dihitung berdasarkan nilai komersial. Namun urgensi utama untuk masyarakat, apalagi ketika mudik adalah kelancaran berkendara.
"Yang dibutuhkan untuk mudik, masyarakat lebih ingin berhenti ke toilet dan salat, makan enggak. Dia cukup berhenti untuk istirahat, ini jadi suatu dasar bagi kita melakukan evaluasi bersama, katakanlah membuat kantong parkir yang besar di sebelah rest area," tandasnya
(hoi) Next Article Pemudik dengan Kapal Laut Diproyeksi Naik 6%-7% Tahun Ini
Most Popular