
Dikutip Prabowo, Pakar Asing: Konteksnya Tidak Lengkap
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
13 June 2019 10:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuasa hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno mengutip banyak pendapat ahli dari asing soal kondisi politik Indonesia dalam gugatannya ke Mahkamah Konstitusi.
Salah satunya adalah kandidat Dokter dari Australia National University Tom Power. Dalam wawancaranya bersama CNBC Indonesia, Tom buka-bukaan soal pendapatnya yang dikutip oleh Prabowo Cs dari artikel yang pernah ia tulis dalam sebuah jurnal pada 2018 lalu. "Tapi mereka menggunakan artikel ini dalam konteks yang kurang lengkap," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/6/2019).
Ia memaparkan artikel yang ia tulis saat itu sama sekali tidak menyebut dan menunjukkan indikasi kecurangan pemilu yang berlangsung April lalu, sebab artikel ditulis 6 bulan sebelum pesta demokrasi Indonesia berlangsung.
"Kedua, sangat sulit sekali menyimpulkan bahwa tindakan pemerintahan Jokowi yang saya sebutkan bisa diterjemahkan sebagai bukti kecurangan pemilu yang masif dan terstruktur," tambahnya lagi.
Lalu, penelitiannya memang menunjukkan indikasi bahwa pemerintahan Jokowi menunjukkan sikap anti demokrasi tetapi ia sama sekali tidak menyebut bahwa pemerintahan Jokowi adalah rezim otoriter.
"Ketiga, saya sama sekali tidak mengatakan bahwa kualitas demokrasi di Indonesia akan lebih baik kalau Prabowo jadi presiden," pesannya.
Bahkan, lanjutnya, dalam tulisannya ia menyebut bahwa tim oposisi Prabowo sejak 2014-2015 sudah tampak ingin menggulingkan pemerintah dan menguatkan posisinya di badan legislatif. "Dan menunjukkan sangat jelas karakternya yang tidak liberal dan anti demokrasi."
Prabowo, kata dia, memberikan indikasi kuat sejak 2014 bahwa pihaknya sangat ingin memukul mundur demokrasi Indonesia. Sementara, Jokowi makin menunjukkan kebijakan yang juga serampangan.

Simak video pernyataan Prabowo Subianto yang gugat hasil Pilpres 2019 ke MK di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Begini Gaya Prabowo Nyoblos Bersama Fadli Zon
Salah satunya adalah kandidat Dokter dari Australia National University Tom Power. Dalam wawancaranya bersama CNBC Indonesia, Tom buka-bukaan soal pendapatnya yang dikutip oleh Prabowo Cs dari artikel yang pernah ia tulis dalam sebuah jurnal pada 2018 lalu. "Tapi mereka menggunakan artikel ini dalam konteks yang kurang lengkap," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/6/2019).
Ia memaparkan artikel yang ia tulis saat itu sama sekali tidak menyebut dan menunjukkan indikasi kecurangan pemilu yang berlangsung April lalu, sebab artikel ditulis 6 bulan sebelum pesta demokrasi Indonesia berlangsung.
Lalu, penelitiannya memang menunjukkan indikasi bahwa pemerintahan Jokowi menunjukkan sikap anti demokrasi tetapi ia sama sekali tidak menyebut bahwa pemerintahan Jokowi adalah rezim otoriter.
"Ketiga, saya sama sekali tidak mengatakan bahwa kualitas demokrasi di Indonesia akan lebih baik kalau Prabowo jadi presiden," pesannya.
Bahkan, lanjutnya, dalam tulisannya ia menyebut bahwa tim oposisi Prabowo sejak 2014-2015 sudah tampak ingin menggulingkan pemerintah dan menguatkan posisinya di badan legislatif. "Dan menunjukkan sangat jelas karakternya yang tidak liberal dan anti demokrasi."
Prabowo, kata dia, memberikan indikasi kuat sejak 2014 bahwa pihaknya sangat ingin memukul mundur demokrasi Indonesia. Sementara, Jokowi makin menunjukkan kebijakan yang juga serampangan.

Simak video pernyataan Prabowo Subianto yang gugat hasil Pilpres 2019 ke MK di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Begini Gaya Prabowo Nyoblos Bersama Fadli Zon
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular