
'Hubungkan Sumatra-Jawa Pakai Jembatan Selat Sunda Tak Mudah'
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
11 June 2019 16:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha di bawah Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menggulirkan kembali gagasan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) karena pertimbangan sudah terbangunnya tol di Jawa dan Sumatera yang sudah jadi kebutuhan.
Namun, gagasan ini jauh dari harapan karena sejak awal proyek ini padat modal dengan taksiran investasi Rp 100 triliun, sehingga sulit direalisasikan.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Iwan Zakarsi mengatakan modal yang diperlukan itu sangat besar sekali dan tantangan konstruksi butuh teknologi tinggi, karena ada palung laut di lintasan jembatan.
"Jadi itu secara konstruksi masih sulit. Jadi kita tunggu perkembangan teknologinya yang memungkinkan," kata Iwan kepada CNBC Indonesia.
Iwan mengakaui secara manfaat, keberadaan JSS memang sangat dibutuhkan apalagi di Jawa sudah tersambung dengan tol Trans Jawa dan sebagian di Sumatera ada Tol Trans Sumatera dari Bakauheni-Palembang.
Akademisi Teknik Sipil di Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno, punya pandangan berbeda. Ia mengatakan JSS memang bisa saja dibangun tapi tidak untuk dalam waktu dekat karena investasi yang besar. Djoko mengusulkan agar pemerintah lebih fokus menuntaskan semua ruas tol Trans Sumatera hingga 2024.
"Lebih baik digunakan untuk bangun infrastruktur di Indonesia Timur dan Tengah," kata Djoko.
Pendapat Djoko memang cukup beralasan, faktanya memang tol di Jawa dan Sumatera sudah terbangun, tapi bukan berarti harus direspons dengan membangun JSS.
"Penyeberangan itu ramai sekali kan saat lebaran. Dalam kondisi biasa dengan fasilitas dermaga dan kapal penyeberangan yang sudah ada masih mencukupi," katanya.
(hoi) Next Article 3.000 Meter Jembatan Tua di Jawa Mau Direnovasi, Tertarik?
Namun, gagasan ini jauh dari harapan karena sejak awal proyek ini padat modal dengan taksiran investasi Rp 100 triliun, sehingga sulit direalisasikan.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Iwan Zakarsi mengatakan modal yang diperlukan itu sangat besar sekali dan tantangan konstruksi butuh teknologi tinggi, karena ada palung laut di lintasan jembatan.
Iwan mengakaui secara manfaat, keberadaan JSS memang sangat dibutuhkan apalagi di Jawa sudah tersambung dengan tol Trans Jawa dan sebagian di Sumatera ada Tol Trans Sumatera dari Bakauheni-Palembang.
![]() |
Akademisi Teknik Sipil di Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno, punya pandangan berbeda. Ia mengatakan JSS memang bisa saja dibangun tapi tidak untuk dalam waktu dekat karena investasi yang besar. Djoko mengusulkan agar pemerintah lebih fokus menuntaskan semua ruas tol Trans Sumatera hingga 2024.
"Lebih baik digunakan untuk bangun infrastruktur di Indonesia Timur dan Tengah," kata Djoko.
Pendapat Djoko memang cukup beralasan, faktanya memang tol di Jawa dan Sumatera sudah terbangun, tapi bukan berarti harus direspons dengan membangun JSS.
"Penyeberangan itu ramai sekali kan saat lebaran. Dalam kondisi biasa dengan fasilitas dermaga dan kapal penyeberangan yang sudah ada masih mencukupi," katanya.
![]() |
(hoi) Next Article 3.000 Meter Jembatan Tua di Jawa Mau Direnovasi, Tertarik?
Most Popular