Pak Jokowi, Simak Sederet Permintaan Pengusaha Ini

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
24 May 2019 20:27
Menjelang kepemimpinan periode ke-2 Presiden Joko Widodo (Jokowi) pengusaha punya sederet permintaan.
Foto: detik.com/Eduardo Simorangkir
Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang kepemimpinan periode ke-2 Presiden Joko Widodo (Jokowi) pengusaha punya sederet permintaan. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani mengatakan dirinya dan para pengusaha berharap ada perbaikan-perbaikan dari kebijakan pemerintah untuk dunia usaha.

"Program ke depannya akan diprioritaskan di sumber daya manusia (SDM) karena memang itu lah yang sangat kita perlukan. Infrastruktur sudah berjalan dengan baik, sekarang software manusianya yang harus ditambah," kata Rosan usai acara Buka Bersama KADIN bersama Presiden Jokowi, Jumat (24/5/2019).

Dengan ditambahnya perbaikan kualitas sumber daya manusia, Rosan meyakini, pertumbuhan ekonomi akan lebih berkualitas. Selain SDM, produktivitas, lanjut Rosan, juga menjadi kunci utama melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Rosan menegaskan pengusaha menginginkan adanya reformasi di segala bidang, baik dari segi perpajakan atau birokorasi. Hal itu dirasa perlu dilakukan karena global tengah mengalami pelemahan dan hal itu berdampak bagi Indonesia.



"Sebab itu kita harus pastikan bahwa ke depannya pertumbuhan kita ini tetap terjaga, daya saing dan daya beli tetap terjaga dan itu tentu dibutuhkan suatu kebersamaan, persatuan, kesatuan," lanjut Rosan.

Dalam hal reformasi perpajakan, para pengusaha ingin adanya kelanjutan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) juga transparansi dan juga accountability dari perpajakan.

"Sangat ditunggu oleh dunia usaha mengenai tax reform terutama kelanjutan dari pemotongan PPh, kemudian transparansi dan juga accountability dari perpajakan," katanya.

Selain itu, pengusaha juga ingin pemerintah memangkas prosedur birokrasi dan memangkas hambatan-hambatan di antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kebijakan itu, menurut Rosan, harus lebih terbuka dan transparan. Menurutnya, hal tersebut bisa tercapai dengan penggunaan teknologi.



"Jadi memang pemangkasan birokrasi, penyempurnaan itu saya rasa adalah hal yang perlu dilakukan. Dan tentunya adalah bagaimana kita menarik investasi masuk," ucap Rosan.

Investasi masuk akan terjadi bila kondisi Indonesia aman dan damai. Kalau tidak, lanjut Rosan, investasi yang masuk itu akan terhambat. Mengenai kondisi investasi, menurut Rosan saat ini global tengah mengalami pelemahan akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Dalam kondisi itu, Indonesia bisa memanfaatkan karena terjadi banyak relokasi dari perusahaan-perusahaan China, utamanya menuju negara-negara yang ada di Asia Tenggara.

"Kita berkompeetsi juga dengan Vietnam yang sangat aktif, dengan Thailand, Malaysia. Karena itu adalah kesempatan kita untuk menarik investasi untuk masuk dan menciptakan lapangan pekerjaan." pungkasnya.


(dru) Next Article Pengusaha Keroyokan Galang Donasi untuk Atasi Pandemi Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular