Gubernur BI Jelaskan Secara Lengkap Soal Kondisi Rupiah

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
24 May 2019 15:03
BI mencatat dalam tiga hari terakhir aliran modal asing masuk sebanyak Rp 3,6 triliun melalui Surat Berharga Negara (SBN).
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/ Lidya J Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat dalam tiga hari terakhir aliran modal asing masuk sebanyak Rp 3,6 triliun melalui Surat Berharga Negara (SBN).

Masih derasnya aliran modal yang masuk diyakini karena masih besarnya kepercayaan investor asing terhadap pasar keuangan dalam negeri.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, hal ini yang mendorong penguatan rupiah dalam 3 hari terakhir.

Gubernur BI Jelaskan Secara Lengkap Soal Kondisi RupiahFoto: Gubernur BI Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/ Lidya J Kembaren)


Berikut penjelasan lengkap Perry mengenai kondisi rupiah saat ini saat ditemui media di Gedung BI, Jumat [24/5/2019]:

Update lagi mengenai arus inflow asing SBN satu hari kemarin Rp 1,75 triliun dalam satu hari kemarin, net beli asing ke SBN. Sehingga kemarin di Kemenkeu saya sampaikan di dua hari sebelumnya, kalau hari Selasa Rp 1,5 triliun, hari Rabu hampir Rp 0,3 triliun.

Kemarin saya sampaikan Rp1,7 triliun kan, itu untuk dua hari sebelumnya ditambah kemarin Rp 1,75 triliun, kurang lebih Rp 3,6 triliun selama 3 hari terakhir, inflow asing ke SBN.

Hari ini, Alhamdulillah nilai tukar menguat kemarin kan menguat ditutup ke Rp14.455. Kemarin itu rupiah mengalami penguatan ditutup kemarin Rp 14.455-Rp 14.465 atau menguat Rp 65 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya Rp 14.520 ya.

Hari ini juga bergerak menguat dan stabil jadi Alhamdulillah rupiah dalam 3 hari terakhir itu mengalami penguatan dan cenderung stabil itu menunjukkan bahwa:

Pertama pasar uang, pasar valas itu bergerak dan berjalan normal.

Kedua, confident asing dan para pelaku usaha itu membaik. Kami juga pantau dan sekaligus terima kasih para pengusaha khususnya eksportir dan kawan perbankan juga aktif di dalam pasar valas, sehingga itu mendukung pergerakan nilai tukar yang stabil dan mengalami penguatan.

Ketiga, BI pastikan Bank Indonesia akan terus berada di pasar dan akan melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental apabila diperlukan, baik melalui intervensi di valas maupun pembelian SBN dari pasar sekunder.





(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular