Darmin: Perang Dagang Tak Menguntungkan, Semua Menderita

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 May 2019 14:41
Memanasnya perang dagang antara Amerila Serikat (AS) dengan negara mitra dagang sangat merugikan.
Foto: Darmin Nasution di acara Simple Day, Jakarta, Kamis, 2 mei 2019. (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitra dagang sangat merugikan. Konflik dagang tersebut tidak hanya berdampak ke keduanya, tapi seluruh negara di dunia yang juga menderita.

Hal ini juga terlihat dari menurunnya proyeksi perekonomian global dari lembaga dunia. Terakhir dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangungan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) yang memangkas pertumbuhan perekonomian global dari 3,3% jadi 3,2%.

"Walaupun Trump yakin menang, pasti semuanya menderita," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Menurutnya, dengan memanasnya konflik perang dagang maka akan menyusahkan negara lain terutama emerging market yang harus berupaya lebih keras mempertahankan perekonomiannya.

"Buat kita itu artinya harus semakin berusaha dan makin keras berusaha mempertahankan apa yang telah dicapai, sehingga kita bisa mempertahankan pertumbuhan tetap masih bisa didorong lebih tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap yakin pertumbuhan ekonomi domestik sepanjang tahun ini bisa mencapai 5,3%. Pihaknya akan mendorong sektor-sektor penggerak perekonomian agar bisa tumbuh lebih tinggi pada kuartal ke depan.

"Masih (5,3%). Kita akan tetap upayakan ya, kan masih ada 3 kuartal. Tentu saja kita berharap (tercapai), momentumnya akan tetap kita jaga," tegas Sri Mulyani di kantornya.


(dru) Next Article Strategi RI Perangi 'Hantu' Defisit Neraca Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular