
Pengusaha Tunggu Jokowi Ganti Menteri, Siapa Layak Diganti?
Yuni Astuti, CNBC Indonesia
23 May 2019 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar reshuffle atau perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali muncul. Kalangan pengusaha berharap reshuffle terjadi, agar ada perbaikan kinerja di sektor ekonomi.
"Dengar-dengar Jokowi akan reshuffle kabinet sesudah Lebaran. Ini kita sangat tunggu supaya kita bisa langsung mengejar ketertinggalan kita. Di periode Jokowi bisa lebih baik lagi kondisinya, terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi," jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, semalam di Jakarta.
Kondisi perekonomian saat ini memang cukup berat. Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China, menjadi tekanan tersendiri pada perekonomian Indonesia. Hariyadi sebagai wakil dari pengusaha berharap, Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet dan mendudukan orang-orang yang tepat di kabinet.
"Jadi kita mau kejar itu. Kita berharap dalam konsolidasi kabinet bisa didudukkan orang-orang tepat jadi kita bisa segera berlari. Dunia usaha sangat bersemangat karena momentumnya bagus dan fundamental ekonomi kita lumayan. Jadi kalau kita menggarap pasar dalam negeri atau ASEAN itu bisa mendorong pertumbuhan yang bagus," kata Hariyadi.
Lantas siapa menteri yang layak diganti oleh Jokowi?
Ketua Tim Ahli Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo), Sutrisno Iwantono, mengatakan Jokowi harus berani melakukan perombakan kabinet. Perombakan tersebut khususnya untuk mengubah posisi menteri-menteri terkait perekonomian.
"Pak jokowi harus berani melakukan perombakan terhadap tim (menteri) ekonomi. Dari sisi pengusaha menteri-menteri itu koordinasinya kurang baik. Masing-masing merasa hebat," kata Sutrisno kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Menurutnya, beberapa menteri melakukan pekerjaan yang bukan porsinya. Untuk itu, sebagai presiden, dirinya harus berani mengambil tindakan tegas. Sarannya, jangan terlalu fokus mengganti menteri yang berasal dari partai politik.
Sutrisno mencontohkan kinerja Menteri Pertanian terkait swasembada pangan, yang menurutnya tak bisa lagi dipertahankan. Belum lagi sejumlah menteri lain seperti Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan juga Menteri BUMN.
Dia menambahkan, beberapa kinerja ekonomi saat ini patut mendapatkan perhatian yang lebih. Misalnya neraca perdagangan, ekspor dalam negeri terutama dari sisi industri manufaktur, belum lagi kondisi mata uang yang masih cenderung fluktuatif.
"Kita selalu takut dolar naik, padahal negara lain happy kalau mata uangnya terdepresiasi. Karena itu bisa membuat ekspor lebih baik. Bahkan China, selalu berusaha mendevaluasi mata uangnya," katanya."
Sutrisno juga menyarankan ada pergantian Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian. Alasannya, masalah manufaktur dan neraca perdagangan yang makin menurun kinerjanya. Lalu Menteri BUMN menurut Sutrisno juga layak diganti.
"Itu semua memonopoli proyek-proyek dan pengusaha ini kadang bingung. Misalnya saja ada hal yang harusnya dikerjakan oleh koperasi saja, seperti pupuk, ternyata diambil BUMN. Kemudian proyek-proyek besar yang memang semua dikuasai BUMN. Pengusaha ingin kejelasan dan bukan sebuah ketakutan yang semua ada di BUMN," papar Sutrisno.
Ekonom Faisal Basri juga sebelumnya pernah mengutarakan pendapat soal beberapa menteri Jokowi yang layak diganti. Faisal menyarankan Jokowi mengganti Menteri BUMN, Menko Bidang Kemaritiman, Menteri Pertanian, dan Menteri Perdagangan.
Aroma reshuffle kabinet juga muncul setelah beberapa nama menteri Kabinet Kerja harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersangkut skandal dugaan suap menyuap.
Namun, perkembangan di KPK bukan hanya satu-satunya faktor utama. Ada satu hal lain yang membuat wacana perombakan kabinet mengemuka ke telinga publik, yakni kinerja para menteri itu sendiri.
Saksikan video pernyataan Faisal Basri soal '4 Menteri Layak Diganti Jokowi':
[Gambas:Video CNBC]
(wed/miq) Next Article 'Dengar-dengar Jokowi akan Reshuffle Kabinet Sesudah Lebaran'
"Dengar-dengar Jokowi akan reshuffle kabinet sesudah Lebaran. Ini kita sangat tunggu supaya kita bisa langsung mengejar ketertinggalan kita. Di periode Jokowi bisa lebih baik lagi kondisinya, terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi," jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, semalam di Jakarta.
Kondisi perekonomian saat ini memang cukup berat. Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China, menjadi tekanan tersendiri pada perekonomian Indonesia. Hariyadi sebagai wakil dari pengusaha berharap, Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet dan mendudukan orang-orang yang tepat di kabinet.
Lantas siapa menteri yang layak diganti oleh Jokowi?
Ketua Tim Ahli Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo), Sutrisno Iwantono, mengatakan Jokowi harus berani melakukan perombakan kabinet. Perombakan tersebut khususnya untuk mengubah posisi menteri-menteri terkait perekonomian.
"Pak jokowi harus berani melakukan perombakan terhadap tim (menteri) ekonomi. Dari sisi pengusaha menteri-menteri itu koordinasinya kurang baik. Masing-masing merasa hebat," kata Sutrisno kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Menurutnya, beberapa menteri melakukan pekerjaan yang bukan porsinya. Untuk itu, sebagai presiden, dirinya harus berani mengambil tindakan tegas. Sarannya, jangan terlalu fokus mengganti menteri yang berasal dari partai politik.
Sutrisno mencontohkan kinerja Menteri Pertanian terkait swasembada pangan, yang menurutnya tak bisa lagi dipertahankan. Belum lagi sejumlah menteri lain seperti Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan juga Menteri BUMN.
Dia menambahkan, beberapa kinerja ekonomi saat ini patut mendapatkan perhatian yang lebih. Misalnya neraca perdagangan, ekspor dalam negeri terutama dari sisi industri manufaktur, belum lagi kondisi mata uang yang masih cenderung fluktuatif.
"Kita selalu takut dolar naik, padahal negara lain happy kalau mata uangnya terdepresiasi. Karena itu bisa membuat ekspor lebih baik. Bahkan China, selalu berusaha mendevaluasi mata uangnya," katanya."
Sutrisno juga menyarankan ada pergantian Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian. Alasannya, masalah manufaktur dan neraca perdagangan yang makin menurun kinerjanya. Lalu Menteri BUMN menurut Sutrisno juga layak diganti.
"Itu semua memonopoli proyek-proyek dan pengusaha ini kadang bingung. Misalnya saja ada hal yang harusnya dikerjakan oleh koperasi saja, seperti pupuk, ternyata diambil BUMN. Kemudian proyek-proyek besar yang memang semua dikuasai BUMN. Pengusaha ingin kejelasan dan bukan sebuah ketakutan yang semua ada di BUMN," papar Sutrisno.
Ekonom Faisal Basri juga sebelumnya pernah mengutarakan pendapat soal beberapa menteri Jokowi yang layak diganti. Faisal menyarankan Jokowi mengganti Menteri BUMN, Menko Bidang Kemaritiman, Menteri Pertanian, dan Menteri Perdagangan.
Aroma reshuffle kabinet juga muncul setelah beberapa nama menteri Kabinet Kerja harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tersangkut skandal dugaan suap menyuap.
Namun, perkembangan di KPK bukan hanya satu-satunya faktor utama. Ada satu hal lain yang membuat wacana perombakan kabinet mengemuka ke telinga publik, yakni kinerja para menteri itu sendiri.
Saksikan video pernyataan Faisal Basri soal '4 Menteri Layak Diganti Jokowi':
[Gambas:Video CNBC]
(wed/miq) Next Article 'Dengar-dengar Jokowi akan Reshuffle Kabinet Sesudah Lebaran'
Most Popular