
Sempat Ada yang Ganjal, Apa Kabar Impor Bawang Putih Bulog?
Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
23 May 2019 12:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, pernah mengatakan rencana Bulog untuk mengimpor 100 ribu ton bawang putih diganjal. Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, menjelaskan ada satu orang menteri yang mengganjal Bulog.
Padahal, lanjut Buwas, izin impor buat Bulog sudah keluar dalam putusan Rakortas pemerintah. Dan jika dibatalkan, hanya satu Menteri yang bisa melakukannya. Namun, dirinya tidak menyebut lebih jauh siapa menteri itu.
Izin ekspor-impor memang sejauh ini hanya bisa dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Soal impor bawang putih, Kementerian Perdagangan menerbitkan Persetujuan Impor (PI) bawang putih sejumlah 115.765 ton kepada 8 perusahaan importir swasta untuk tahun ini.
Lalu bagaimana kelanjutan rencana Bulog mengimpor bawang putih?
Sekretaris Menteri Perekonomian (Sesmenko), Susiwijono, mengatakan mulai pekan depan akan dilakukan pembahasan kembali soal rencana Bulog mengimpor bawang putih, karena masih menunggu Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang saat ini berada di luar negeri.
"Jadi, minggu depan akan kita lakukan. Posisi Pak Mendag kan sedang tugas di luar (negeri). Jadi kita akan bahas untuk rakor. Karena itu kan yang memutuskan rakortas pangan kita. Apapun maupun perubahan kebijakan. Karena itu, kemarin ada sedikit perbedaan teman-teman kemarin, akan kita undang rakor minggu depan," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Susi menjelaskan, rakor lanjutan untuk membahas mekanisme impornya akan seperti apa. Sedangkan keputusan untuk impor sudah difinalkan pada saat rakor sebelumnya.
Selain itu, akan dibahas juga bagaimana harga di pasar saat ini. Jika sudah stabil maka akan diambil keputusan berbeda juga mempertimbangkan nasib petani bawang putih Indonesia.
"Keputusan (impor) itu sudah ditentukan rakortas yang lalu. Kita pelaksanaannya mau seperti apa. Tapi apa pun kan bisa dibahas di situ, misalnya harga sudah stabil, karena kita kan harus menstabilkan, ternyata kalau harga di pasar udah turun, kan kasian petani kita. Menyeimbangkan harga di pasar dari dua sisi, sisi produksi dan konsumen. Itu yang harus ktia tentukan nanti," jelasnya.
Menurutnya, impor dari izin sebelumnya telah dilakukan oleh Bulog. Untuk impor saat ini, masih menunggu izin dari Kemendag dan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.
"Cuma izinnya kan harus dari Kemendag. Kemudian rekomandasi, RIPH dari Kementan, tadi saya tanya Bu Mus (Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud) harga di pasar berapa dan segera tentukan jadwal rakor," jelasnya.
Saksikan video buka-bukaan Buwas soal pangan dan pencari rente impor:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Pemerintah Mau Bulog Impor Bawang Putih 100.000 Ton, Kenapa?
Padahal, lanjut Buwas, izin impor buat Bulog sudah keluar dalam putusan Rakortas pemerintah. Dan jika dibatalkan, hanya satu Menteri yang bisa melakukannya. Namun, dirinya tidak menyebut lebih jauh siapa menteri itu.
Izin ekspor-impor memang sejauh ini hanya bisa dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Soal impor bawang putih, Kementerian Perdagangan menerbitkan Persetujuan Impor (PI) bawang putih sejumlah 115.765 ton kepada 8 perusahaan importir swasta untuk tahun ini.
Lalu bagaimana kelanjutan rencana Bulog mengimpor bawang putih?
Sekretaris Menteri Perekonomian (Sesmenko), Susiwijono, mengatakan mulai pekan depan akan dilakukan pembahasan kembali soal rencana Bulog mengimpor bawang putih, karena masih menunggu Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang saat ini berada di luar negeri.
"Jadi, minggu depan akan kita lakukan. Posisi Pak Mendag kan sedang tugas di luar (negeri). Jadi kita akan bahas untuk rakor. Karena itu kan yang memutuskan rakortas pangan kita. Apapun maupun perubahan kebijakan. Karena itu, kemarin ada sedikit perbedaan teman-teman kemarin, akan kita undang rakor minggu depan," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Susi menjelaskan, rakor lanjutan untuk membahas mekanisme impornya akan seperti apa. Sedangkan keputusan untuk impor sudah difinalkan pada saat rakor sebelumnya.
Selain itu, akan dibahas juga bagaimana harga di pasar saat ini. Jika sudah stabil maka akan diambil keputusan berbeda juga mempertimbangkan nasib petani bawang putih Indonesia.
"Keputusan (impor) itu sudah ditentukan rakortas yang lalu. Kita pelaksanaannya mau seperti apa. Tapi apa pun kan bisa dibahas di situ, misalnya harga sudah stabil, karena kita kan harus menstabilkan, ternyata kalau harga di pasar udah turun, kan kasian petani kita. Menyeimbangkan harga di pasar dari dua sisi, sisi produksi dan konsumen. Itu yang harus ktia tentukan nanti," jelasnya.
Menurutnya, impor dari izin sebelumnya telah dilakukan oleh Bulog. Untuk impor saat ini, masih menunggu izin dari Kemendag dan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian.
"Cuma izinnya kan harus dari Kemendag. Kemudian rekomandasi, RIPH dari Kementan, tadi saya tanya Bu Mus (Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud) harga di pasar berapa dan segera tentukan jadwal rakor," jelasnya.
Saksikan video buka-bukaan Buwas soal pangan dan pencari rente impor:
[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Pemerintah Mau Bulog Impor Bawang Putih 100.000 Ton, Kenapa?
Most Popular