
KPK Soroti Investasi China, Menteri Rini: Kita Transparan
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
14 May 2019 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia bahwa China merupakan salah satu negara yang paling aktif menggelontorkan dana untuk membiayai sejumlah proyek di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ada dana investasi sebesar US$ 2,37 miliar dari China yang masuk ke Indonesia untuk membiayai 1.562 proyek sektor riil.
Dengan jumlah sebesar itu China menjadi negara dengan nilai penanaman modal terbesar ketiga sepanjang tahun 2018. Hanya kalah dari Singapura dan Jepang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperingatkan agar BUMN mewaspadai investasi dari China. Sebab, investasi China kerap kali tidak memenuhi standar lingkungan, hak asasi manusia (HAM), dan good corporate governance (GCG).
Salah satu proyek yang terbesar dari China yakni proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Proyek KCJB dijadwalkan berlangsung selama 36 bulan kalender kerja untuk pekerjaan konstruksi membangun trase sepanjang 142,3 km. Dengan target operasional pada 2021 mendatang, total nilai investasi proyek ini mencapai US$ 6,071 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi arahan KPK tersebut. Ia mengaku BUMN sangat transparan dalam menggarap sebuah proyek.
"Semua kita transparan, mulai proses pembebasan lahan kita lalui proses secara hukum," ujar Rini di Bandung, Selasa (14/5/2019).
Lebih jauh, Rini mengatakan BUMN sudah pasti bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN, kerja sama dengan Pemda untuk pembebasan lahan dan prosesnya sudah ada berdasarkan UU.
"Jadi itu kita transparan. Jadi apapun ya silakan saja untuk dilihat. Untuk ini [Kereta Cepat JKT-BDG] kita juga joint venture, partner kita juga sangat menekankan transparansi, ya kita sama sama."
(dru/dru) Next Article Basuki Sebut Investasi China Harus Diawasi Ketat, Kenapa?
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ada dana investasi sebesar US$ 2,37 miliar dari China yang masuk ke Indonesia untuk membiayai 1.562 proyek sektor riil.
Dengan jumlah sebesar itu China menjadi negara dengan nilai penanaman modal terbesar ketiga sepanjang tahun 2018. Hanya kalah dari Singapura dan Jepang.
![]() |
Salah satu proyek yang terbesar dari China yakni proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu fokus pembangunan infrastruktur di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Proyek KCJB dijadwalkan berlangsung selama 36 bulan kalender kerja untuk pekerjaan konstruksi membangun trase sepanjang 142,3 km. Dengan target operasional pada 2021 mendatang, total nilai investasi proyek ini mencapai US$ 6,071 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi arahan KPK tersebut. Ia mengaku BUMN sangat transparan dalam menggarap sebuah proyek.
"Semua kita transparan, mulai proses pembebasan lahan kita lalui proses secara hukum," ujar Rini di Bandung, Selasa (14/5/2019).
Lebih jauh, Rini mengatakan BUMN sudah pasti bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN, kerja sama dengan Pemda untuk pembebasan lahan dan prosesnya sudah ada berdasarkan UU.
"Jadi itu kita transparan. Jadi apapun ya silakan saja untuk dilihat. Untuk ini [Kereta Cepat JKT-BDG] kita juga joint venture, partner kita juga sangat menekankan transparansi, ya kita sama sama."
(dru/dru) Next Article Basuki Sebut Investasi China Harus Diawasi Ketat, Kenapa?
Most Popular