Duh, AS Akan Bahas Bea Impor Baru untuk China Bulan Depan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
14 May 2019 07:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan mengadakan sesi dengar pendapat publik pada 17 Juni mendatang untuk membahas usulan Presiden Donald Trump mengenakan bea impor baru terhadap berbagai produk China senilai US$325 miliar, menurut dokumen yang dipublikasikan, Senin (13/5/2019).
Dengar pendapat itu menjadi bagian dari memanasnya perang dagang antara AS dan China. Jika bea masuk baru itu benar-benar dijatuhkan, ini berarti seluruh impor dari China terkena tarif masuk yang tinggi dan menghukum.
Beijing pada Senin telah mengumumkan akan menaikkan bea impor terhadap produk AS senilai US$60 miliar sebagai balasan atas langkah Trump mengerek bea masuk bagi produk asal Negeri Tirai Bambu senilai US$200 miliar Jumat pekan lalu.
Namun, Trump mengatakan kepada awak media, Senin waktu setempat, bahwa dirinya belum memutuskan apakah akan memproses rencana pengenaan bea masuk bagi produk China senilai US$325 miliar itu.
"Ini adalah jumlah uang yang luar biasa besar yang akan masuk ke negara kita," kata Tump, dilansir dari AFP. Ia menekankan bahwa bea tersebut dibayar oleh musuh-musuh dagang AS dan bukan oleh importir dan konsumen Negeri Paman Sam.
"Namun, saya belum membuat keputusan mengenai hal itu," ujarnya.
Publik, seperti diplomat, lembaga perdagangan, dan individu, dapat mengirimkan komentar tertulisnya sebelum tanggal dengar pendapat itu, kata kantor Perwakilan Dagang AS.
Perdagangan antara AS dan China mencetak rekor tahun lalu di mana AS mengimpor sekitar US$540 miliar produk China dan mengekspor hanya US$120 miliar, menurut data Departemen Perdagangan AS.
(prm) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras
Dengar pendapat itu menjadi bagian dari memanasnya perang dagang antara AS dan China. Jika bea masuk baru itu benar-benar dijatuhkan, ini berarti seluruh impor dari China terkena tarif masuk yang tinggi dan menghukum.
Beijing pada Senin telah mengumumkan akan menaikkan bea impor terhadap produk AS senilai US$60 miliar sebagai balasan atas langkah Trump mengerek bea masuk bagi produk asal Negeri Tirai Bambu senilai US$200 miliar Jumat pekan lalu.
"Ini adalah jumlah uang yang luar biasa besar yang akan masuk ke negara kita," kata Tump, dilansir dari AFP. Ia menekankan bahwa bea tersebut dibayar oleh musuh-musuh dagang AS dan bukan oleh importir dan konsumen Negeri Paman Sam.
"Namun, saya belum membuat keputusan mengenai hal itu," ujarnya.
Publik, seperti diplomat, lembaga perdagangan, dan individu, dapat mengirimkan komentar tertulisnya sebelum tanggal dengar pendapat itu, kata kantor Perwakilan Dagang AS.
Perdagangan antara AS dan China mencetak rekor tahun lalu di mana AS mengimpor sekitar US$540 miliar produk China dan mengekspor hanya US$120 miliar, menurut data Departemen Perdagangan AS.
(prm) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular