
Ramadan 2019, Konsumsi BBM Bisa Naik Hingga 32,5%
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 May 2019 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan adanya peningkatkan konsumsi bensin dan LPG pada saat Ramadan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan untuk konsumsi semua jenis bensin, kecuali Solar akan naik sekitar 15,78%.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, meski konsumsi bensin naik, untuk solar malah akan mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45% dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan Ramadan. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter (kl) diprediksi akan turun hanya sekitar 34,5 ribu kl.
"Kalau konsumsi gasoline memang naik karena diprediksi akan banyak yang mudik memakai kendaraan pribadi. Namun untuk solar akan turun, karena kan angkutan barang dan berat tidak boleh lewat lagi mulai 31 Mei sampai 10 Juni," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi Pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi Pertamax diprediksi naik 32,5% menjadi 13,5 ribu kl dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu kl.
Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16% dari konsumsi normal 49 ribu kl, bisa naik menjadi 57,9 ribu kl. Sedangkan untuk Pertamax Turbo akan naik 13,2% dan Premium naik 10,1%.
Untuk LPG juga diperkirakan akan naik sebesar 15%. Pada konsumsi normal biasanya konsumsi LPG sebesar 24 ribu metrik ton. Sedangkan pada Ramadan kali ini konsumsi diprediksi bisa mencapai 27,6 ribu metrik ton.
"LPG sampai saat ini 10 mei data pertamina stok masih dianggap cukup 17 hari. Tapi memang pak menteri minta diguyur stoknya lagi menjadi 20 hari," ujar Djoko.
Sedangkan untuk konsumsi listrik, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, akan ada penurunan konsumsi listrik di bulan Ramadan. Libur Lebaran menjadi faktor penyebabnya.
"Konsumsi listrik pada Lebaran diprediksi turun 5%, itu kira-kira setara 5 GW," pungkas Rida.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Stok BBM RI Cuma 20 Hari, ESDM: Tidak Ada Soal
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan untuk konsumsi semua jenis bensin, kecuali Solar akan naik sekitar 15,78%.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, meski konsumsi bensin naik, untuk solar malah akan mengalami penurunan konsumsi sekitar 10,45% dari konsumsi rata rata harian sebelum bulan Ramadan. Konsumsi solar sebelumnya 38,8 ribu kiloliter (kl) diprediksi akan turun hanya sekitar 34,5 ribu kl.
"Kalau konsumsi gasoline memang naik karena diprediksi akan banyak yang mudik memakai kendaraan pribadi. Namun untuk solar akan turun, karena kan angkutan barang dan berat tidak boleh lewat lagi mulai 31 Mei sampai 10 Juni," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Sedangkan untuk dari jenis bensin lainnya, diprediksi yang akan mengalami peningkatan signifikan adalah konsumsi Pertamax. Djoko menjelaskan peningkatan konsumsi Pertamax diprediksi naik 32,5% menjadi 13,5 ribu kl dari konsumsi normal sebesar 10,2 ribu kl.
Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga diprediksi naik signifikan sebesar 16% dari konsumsi normal 49 ribu kl, bisa naik menjadi 57,9 ribu kl. Sedangkan untuk Pertamax Turbo akan naik 13,2% dan Premium naik 10,1%.
Untuk LPG juga diperkirakan akan naik sebesar 15%. Pada konsumsi normal biasanya konsumsi LPG sebesar 24 ribu metrik ton. Sedangkan pada Ramadan kali ini konsumsi diprediksi bisa mencapai 27,6 ribu metrik ton.
"LPG sampai saat ini 10 mei data pertamina stok masih dianggap cukup 17 hari. Tapi memang pak menteri minta diguyur stoknya lagi menjadi 20 hari," ujar Djoko.
Sedangkan untuk konsumsi listrik, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, akan ada penurunan konsumsi listrik di bulan Ramadan. Libur Lebaran menjadi faktor penyebabnya.
"Konsumsi listrik pada Lebaran diprediksi turun 5%, itu kira-kira setara 5 GW," pungkas Rida.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Stok BBM RI Cuma 20 Hari, ESDM: Tidak Ada Soal
Most Popular