
Nasib RI: Stok BBM 20 Hari, Cadangan Minyak Sisa 10 Tahun
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 January 2019 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Tim pemenangan pasangan Calon Presiden Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan kondisi perminyakan RI sudah harus masuk ruang perawatan ICU.
Juru bicara kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 02, Dirgo Purbo dalam bahan paparannya tentang "Masa Depan dan Tantangan Pengelolaan Gas Nasional" menulis cadangan minyak terbukti RI hanya sisa 3,17 miliar barel.
"Posisi Indonesia dalam hal pasokan minyak sudah berada di "ICU Room". Cadangan terbukti hanya 3,17 miliar barel," tulis Dirgo.
Tapi berdasar data Kementerian ESDM yang didapat CNBC Indonesia, cadangan minyak terbukti RI malah hanya sisa 3,15 miliar barel.
Pendiri Reforminer Institute Pri Agung mengatakan dengan jumlah ini artinya minyak RI hanya bisa bertahan sampai 10 hingga 12 tahun mendatang. Itu pun dengan ketentuan produksi rata-rata seperti saat ini yakni 750 ribu barel sehari.
"Kalau produksi kita lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang makin lama makin meningkat, sementara tidak ada penambahan cadangan secara signifikan ya tidak akan sampai 10-12 tahun," katanya, Rabu (16/1/2019).
Dirgo juga menulis, dari sisi produksi, Indonesia cuma bisa hasilkan 775 ribu barel per hari. Sementara, setiap hari RI harus impor BBM dan minyak mentah sebanyak 1,8 juta barel sehari. "LNG, LPG, Naphta, Asphalt, Wax juga sudah impor," katanya.
Berdasar data yang dipaparkan Dirgo, dari sisi cadangan minyak saat ini jauh merosot dibanding 2004. Di mana, cadangan proven dan possiblenya masih mencapai 9 miliar barel. Sementara, berdasar rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terakhir cadangan proven dan possible RI saat ini mencapai 7,5 miliar barel.
Stok BBM Juga Tipis
Tidak cuma menyoroti cadangan minyak. Prabowo juga menilai Indoensia sangat rentan karena memiliki cadangan pangan hingga pertahanan yang sangat terbatas.
Menurutnya, cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hanya kuat bertahan untuk 20 hari, benarkah begitu?
External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Paramita mengatakan memang stok BBM yang disiapkan Pertamina rata-rata adalah 20 hari. Namun, jumlah tersebut dipastikan merupakan besaran rata-rata stok aman.
"Dan itu terus diisi setiap hari, tidak menunggu stok habis. Kenapa 20 hari? Karena disesuaikan dengan perhitungan konsumsi masyarakat," kata Arya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (15/1/2019).
Lebih lanjut, Arya mengatakan, stok itu pun masih mampu untuk mencukupi kebutuhan di kala kondisi tertentu. Arya mencontohkan, misalnya ketika periode Idul Fitri yang tren permintaannya meningkat, Pertamina menerapkan menjaga stok di level aman di kisaran 20 hari tersebut.
"Jadi memang stok aman ada di kisaran 20 hari," jelas Arya. Memang, jika membandingkan data stok bbm dengan negara lain, stok Indonesia bisa dibilang sangat jauh besarannya.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA), memiliki stok BBM hingga 90 hari. Meskipun dari sisi penduduk dan luas wilayah Singapura dan Indonesia tidak bisa dibandingkan secara setara.
Namun, jika melihat ke Jepang, Korea, dan Amerika Serikat, masing-masing memiliki level 185,192, dan 336 hari stok BBM.
Stok jangka panjang ini berfungsi agar negara juga tidak terlalu terdampak fluktuasi harga minyak dunia yang bisa naik turun setiap hari.
(gus) Next Article Prabowo-Sandi Sebut Cadangan Minyak RI Sudah Masuk "ICU"
Juru bicara kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 02, Dirgo Purbo dalam bahan paparannya tentang "Masa Depan dan Tantangan Pengelolaan Gas Nasional" menulis cadangan minyak terbukti RI hanya sisa 3,17 miliar barel.
Tapi berdasar data Kementerian ESDM yang didapat CNBC Indonesia, cadangan minyak terbukti RI malah hanya sisa 3,15 miliar barel.
Pendiri Reforminer Institute Pri Agung mengatakan dengan jumlah ini artinya minyak RI hanya bisa bertahan sampai 10 hingga 12 tahun mendatang. Itu pun dengan ketentuan produksi rata-rata seperti saat ini yakni 750 ribu barel sehari.
"Kalau produksi kita lebih besar lagi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang makin lama makin meningkat, sementara tidak ada penambahan cadangan secara signifikan ya tidak akan sampai 10-12 tahun," katanya, Rabu (16/1/2019).
Dirgo juga menulis, dari sisi produksi, Indonesia cuma bisa hasilkan 775 ribu barel per hari. Sementara, setiap hari RI harus impor BBM dan minyak mentah sebanyak 1,8 juta barel sehari. "LNG, LPG, Naphta, Asphalt, Wax juga sudah impor," katanya.
Berdasar data yang dipaparkan Dirgo, dari sisi cadangan minyak saat ini jauh merosot dibanding 2004. Di mana, cadangan proven dan possiblenya masih mencapai 9 miliar barel. Sementara, berdasar rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terakhir cadangan proven dan possible RI saat ini mencapai 7,5 miliar barel.
Stok BBM Juga Tipis
Tidak cuma menyoroti cadangan minyak. Prabowo juga menilai Indoensia sangat rentan karena memiliki cadangan pangan hingga pertahanan yang sangat terbatas.
Menurutnya, cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hanya kuat bertahan untuk 20 hari, benarkah begitu?
External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Paramita mengatakan memang stok BBM yang disiapkan Pertamina rata-rata adalah 20 hari. Namun, jumlah tersebut dipastikan merupakan besaran rata-rata stok aman.
"Dan itu terus diisi setiap hari, tidak menunggu stok habis. Kenapa 20 hari? Karena disesuaikan dengan perhitungan konsumsi masyarakat," kata Arya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (15/1/2019).
Lebih lanjut, Arya mengatakan, stok itu pun masih mampu untuk mencukupi kebutuhan di kala kondisi tertentu. Arya mencontohkan, misalnya ketika periode Idul Fitri yang tren permintaannya meningkat, Pertamina menerapkan menjaga stok di level aman di kisaran 20 hari tersebut.
"Jadi memang stok aman ada di kisaran 20 hari," jelas Arya. Memang, jika membandingkan data stok bbm dengan negara lain, stok Indonesia bisa dibilang sangat jauh besarannya.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA), memiliki stok BBM hingga 90 hari. Meskipun dari sisi penduduk dan luas wilayah Singapura dan Indonesia tidak bisa dibandingkan secara setara.
Namun, jika melihat ke Jepang, Korea, dan Amerika Serikat, masing-masing memiliki level 185,192, dan 336 hari stok BBM.
Stok jangka panjang ini berfungsi agar negara juga tidak terlalu terdampak fluktuasi harga minyak dunia yang bisa naik turun setiap hari.
![]() |
(gus) Next Article Prabowo-Sandi Sebut Cadangan Minyak RI Sudah Masuk "ICU"
Most Popular