
Stok BBM RI Cuma 20 Hari, ESDM: Tidak Ada Soal
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
15 January 2019 15:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai Indonesia sangat rentan karena memiliki cadangan pangan hingga pertahanan yang sangat terbatas.
Menurutnya, cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hanya kuat bertahan untuk 20 hari,
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menegaskan, memang rata-rata stok BBM Indonesia sedari dulu ada di 20 hari, namun selama ini hal tersebut tidak menjadi persoalan karena mampu mencukupi kebutuhan masyarakat, bahkan ketika ada kondisi-kondisi darurat, seperti bencana alam kemarin.
"Selama ini kan memang begitu, dan tidak ada persoalan," ujar Agung kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).
Hal serupa pun disampaikan oleh External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Paramita kepada CNBC Indonesia memberikan penjelasan terkait stok BBM ini. Ia mengatakan, stok BBM 20 hari adalah rata-rata stok aman.
"Dan itu terus diisi setiap hari, tidak menunggu stok habis. Kenapa 20 hari? Karena disesuaikan dengan perhitungan konsumsi masyarakat," kata Arya.
Stok pun bisa mampu mencukupi kebutuhan di kala kondisi tertetu. Arya mencontohkan, misalnya ketika periode Idul Fitri yang tren permintaannya meningkat, Pertamina menerapkan menjaga stok di level aman di kisaran 20 hari tersebut.
"Jadi memang stok aman ada di kisaran 20 hari," jelas Arya.
Jika membandingkan data stok bbm dengan negara lain, stok Indonesia bisa dibilang sangat rentan. Andaikata terjadi perang atau kejadian luar biasa menimpa Indonesia, artinya daya tahan bahan bakar negeri ini tak sampai satu bulan.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, berdasar data Badan Energi Internasional (IEA) memiiki stok BBM hingga 90 hari. Meskipun dari sisi penduduk dan luas wilayah Singapura dan Indonesia tidak bisa dibandingkan secara setara.
Namun bisa melihat ke Jepang, Korea, dan Amerika Serikat yang masing-masing memiliki level 185,192, dan 336 hari stok BBM.
Stok jangka panjang ini berfungsi agar negara juga tidak terlalu terdampak fluktuasi harga minyak dunia yang bisa naik turun setiap hari.
(gus) Next Article Nasib RI: Stok BBM 20 Hari, Cadangan Minyak Sisa 10 Tahun
Menurutnya, cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hanya kuat bertahan untuk 20 hari,
"Selama ini kan memang begitu, dan tidak ada persoalan," ujar Agung kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Selasa (15/1/2019).
Hal serupa pun disampaikan oleh External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Paramita kepada CNBC Indonesia memberikan penjelasan terkait stok BBM ini. Ia mengatakan, stok BBM 20 hari adalah rata-rata stok aman.
"Dan itu terus diisi setiap hari, tidak menunggu stok habis. Kenapa 20 hari? Karena disesuaikan dengan perhitungan konsumsi masyarakat," kata Arya.
Stok pun bisa mampu mencukupi kebutuhan di kala kondisi tertetu. Arya mencontohkan, misalnya ketika periode Idul Fitri yang tren permintaannya meningkat, Pertamina menerapkan menjaga stok di level aman di kisaran 20 hari tersebut.
"Jadi memang stok aman ada di kisaran 20 hari," jelas Arya.
Jika membandingkan data stok bbm dengan negara lain, stok Indonesia bisa dibilang sangat rentan. Andaikata terjadi perang atau kejadian luar biasa menimpa Indonesia, artinya daya tahan bahan bakar negeri ini tak sampai satu bulan.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura, berdasar data Badan Energi Internasional (IEA) memiiki stok BBM hingga 90 hari. Meskipun dari sisi penduduk dan luas wilayah Singapura dan Indonesia tidak bisa dibandingkan secara setara.
Namun bisa melihat ke Jepang, Korea, dan Amerika Serikat yang masing-masing memiliki level 185,192, dan 336 hari stok BBM.
Stok jangka panjang ini berfungsi agar negara juga tidak terlalu terdampak fluktuasi harga minyak dunia yang bisa naik turun setiap hari.
![]() |
(gus) Next Article Nasib RI: Stok BBM 20 Hari, Cadangan Minyak Sisa 10 Tahun
Most Popular