Jelang Lebaran, ESDM: Stok BBM Aman Sampai 1000 Hari!

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 May 2019 16:46
ESDM memastikan stok BBM aman sampai untuk 1000 hari
Foto: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, data per 10 Mei 2019, untuk pasokan BBM dari 9 jenis BBM yang disediakan PT Pertamina (Persero). (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menjamin stok BBM nasional semasa hari raya Idul Fitri 2019 berada dalam posisi aman. 

Bertindak sebagai Ketua Posko Lebaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, data per 10 Mei 2019, untuk pasokan BBM dari 9 jenis BBM yang disediakan PT Pertamina (Persero), yakni:



-Premium: sampai 21 hari, stoknya 1,11 juta kiloliter (kl)
-Pertalite: sampai 21 hari, stoknya 1,10 juta kl
-Pertamax: sampai 22 hari, stoknya 902,8 ribu kl
-Pertamax turbo: sampai 58 hari, stoknya 34,58 ribu kl
-Dexlite: sampai 27 hari, stoknya 45,30 ribu kl
-Pertamina Dex: sampai 35 hari, stoknya 36,43 ribu kl
-Avtur: sampai 45 hari, stoknya 615,51 ribu kl

"Kami masih yakin tidak ada kelangkaan. Itu baru dari Pertamina saja. Belum lagi AKR, Total, Shell, Vivo juga. Untuk Vivo bahkan sampai 1004 hari (3 tahun)," ujar Rida saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Adapun, merinci lebih jauh, Rida menyebutkan, selain Pertamina, ESDM juga mencatat stok BBM dari badan usaha BBM lain yaitu:

1. AKR (per 10 Mei 2019)
- Akrasol: stoknya 132,57 ribu kl, aman untuk 34 hari
- Akra 92: stoknya 4.115 kl, aman untuk 103 hari

2. Total (per 23 April)
- Performance 90: stoknya 969 kl, bisa untuk 159 hari
- Performance 92: stoknya 1.716 kl, bisa untuk 47 hari
- Performance 95: stoknya 131 kl, bisa untuk 19 hari

3. Shell (per 24 April 2019)
- Super 92: stoknya 21.108 kl, aman untuk 33 hari
- VPower 95: stoknya 9.590 kl, aman untuk 30 hari
- Regular 90: stoknya 5.352 kl, aman untuk 127 hari
- BioDiesel: stoknya 3.104 kl, aman untuk 32 hari

4. ExxonMobil (per 10 Mei)
- Mogas 92R: stoknya 3.403 kl, bisa sampai 765 hari

5. BP (per 10 Mei 2019)
- BP 90: stoknya 643 kl, bisa untuk 75 hari
- BP 92: stoknya 979 kl, bisa untuk 67 hari
- BP 95: stoknya 255 kl, bisa untuk 57 hari
- BP Diesel: stoknya 75 kl, bisa untuk 23 hari

6. Vivo (per 25 April 2019)
- 89R: stoknya 20.081 kl, bisa sampai 1004 hari
- 90R: stoknya 15.180 kl, bisa sampai 2938 hari
- 92R: stoknya 557 kl, bisa sampai 10 hari
- 95R: stoknya 3.210 kl, bisa sampai 616 hari

"Itu untuk BBM, kalau untuk LPG sejauh ini sebenarnya masih cukup untuk 17 hari, tapi Pak Menteri (ESDM Ignasius Jonan) minta 'diguyur' lagi menjadi 20 hari," tambah Rida.

Sedangkan, untuk pasokan listrik, secara umum dinilai dan diproyeksikan aman. Hanya saja, lanjut Rida, ada beberapa daerah yang masih dalam kondisi siaga (pasokannya perlu diperhatikan), yakni Nias, Batam Bintan, Bangka, interkoneksi Kalimantan, Kendari, Ternate, Tidore, Ambon,  dan Jayapura. 

"Lagi diupayakan untuk daerah tersebut terutama yang merayakan hari raya, untuk ditingkatkan pasokannya," imbuhnya.

Sedangkan, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menyebutkan beberapa titik bencana yang perlu diperhatikan pemudik, yakni terkait gunung api, yang dipantau ada 68. Dari jumlah tersebut, terbagi yang normal ada 47 gunung level 1, 15 gunung api terpantau waspada level 2, dan ada 5 gunung api dalam siaga level 3 yakni, Gunung Agung, Anak Krakatau, Lereboleng, Soputan, dan Karang Etan di Sulawesi Utara. Untuk Gunung Sinabung, sekarang dalam level awas.

"Longsor masih terjadi karena ada perubahan musim hujan, kita antisipasi masih ada longsor di bulan-bulan hari raya Idul Fitri," tutur Rudy.

Adapun, jalur Manado Tomohon, Nagreg-Gentong Wangon, Padang-Sungai Penuh, Wonogiri-Pacitan, Trenggalek-Tulung Agung, Bukit Tinggi, Puncak-Padalarang perlu menjadi perhatian pemudik.

"Itu adalah jalur-jalur padat di Lebaran. Agar tidak terhambat, kami akan menginformasikan peta rawan longsor," pungkas Rudy. 

Rida menambahkan, posko Lebaran ESDM akan mulai bekerja dari h-15 Lebaran hingga h+15 Lebaran. Sementara untuk posko nasional akan bekerja dari h-7 hingga h+7 Lebaran.

"Posko ESDM memang agak lebih panjang dibanding posko nasional. Kami bertugas dalam dua shift. Poskonya ada di BPH Migas. Yang akan dilakukan monitoring day by day kondisi di lapangan, berkoordinasi dengan stakeholder yang lain," tandas Rida.


(gus/gus) Next Article Stok BBM RI Cuma 20 Hari, ESDM: Tidak Ada Soal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular