Awas! Ancaman Trump Bisa Jadi Senjata Makan Tuan buat AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 May 2019 11:44
Bea masuk yang rencananya akan diterapkan Jumat pekan ini akan merugikan banyak bisnis dan konsumen.
Foto: Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer (kanan) (REUTERS/Carlos Barria)
Los Angeles, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu (5/5/2019) mengancam akan menaikkan tarif impor pada produk China senilai US$200 miliar menjadi 25% dari 10% yang dikenakan saat ini.

Bea masuk yang rencananya akan diterapkan Jumat pekan ini apabila kesepakatan dagang yang sedang diupayakan kedua negara itu tidak juga tercapai, akan merugikan banyak bisnis dan konsumen.

Salah satu bisnis yang terancam merugi adalah Tiffany Williams, yang mengimpor koper-koper dari China ke tokonya di Texas. Sebelumnya, toko ini berhasil menyiasati kerugian saat Trump mengancam bea impor untuk pertama kalinya, dengan menimbun barang-barang sebelum aturan itu diterapkan.

Namun, kali ini mereka tidak sempat melakukannya.

Williams memasok sekitar 85% produk untuk bisnisnya, Luggage Shop of Lubbock, dari China. Tahun lalu, sebelum tarif impor 10% Trump diberlakukan, ia berhasil mendatangkan banyak produk untuk persediaan.


"Kali ini kami tidak akan memiliki kesempatan itu. Kami tidak akan dapat memasok," kata Williams, yang mengaku memilih Trump dalam pemilu 2016.

Padahal, tanpa kenaikan bea impor pun penjualan toko ini sudah turun sejak November, dikarenakan adanya penurunan penjualan produk andalannya dan meningkatnya persaingan dari pesaing onlinenya, seperti Amazon.com.

Sementara itu Samsonite, produsen tas dan perlengkapan rumah, pada hari Senin, dalam sebuah email kepada Reuters, mengatakan perusahaan akan kembali menaikkan harga produknya apabila Trump benar-benar merealisasikan ancamannya.

"Kami optimistis ancaman yang menggema menjelang pertemuan perdagangan China/ AS yang direncanakan minggu ini, akan dibatalkan," kata email itu, mengutip Reuters.

Trump telah berkeras bahwa ancaman bea masuknya dibuat untuk menargetkan China, bukan konsumen Amerika.

Tetapi, langkahnya itu telah membuat harga pada sejumlah produk mulai dari sepeda, mesin jahit dan kebutuhan untuk hewan peliharaan naik. Bahkan, data pemerintah menunjukkan konsumen AS harus membayar lebih mahal sejak putaran pertama bea masuk diberlakukan musim gugur tahun lalu.

Awas! Ancaman Trump Bisa Jadi Senjata Makan Tuan buat ASFoto: Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer (kanan) (REUTERS/Carlos Barria)

Harga mesin jahit, yang seharusnya hanya dikenai bea masuk 10%, pada bulan September tarifnya telah meningkat menjadi 10,3% dalam 12 bulan hingga Maret. Itu adalah kenaikan tahunan terbesar sejak Departemen Tenaga Kerja mulai menghitung harganya pada tahun 1997.

Trump juga telah mengancam menjatuhkan bea impor 10% untuk makanan hewan peliharaan dan sepeda. Tingkat inflasi untuk makanan hewan peliharaan naik menjadi 4% pada bulan Maret, sementara tingkat inflasi untuk sepeda dan peralatan olahraga terkait naik dari nol di bulan Oktober menjadi 3% di bulan Maret.

Penelitian dari Federal Reserve Bank New York, Princeton, dan Columbia University, yang diterbitkan pada bulan Maret, memperkirakan kerugian yang disebabkan tarif masuk terhadap biaya konsumen AS mencapai setidaknya US$6,9 miliar (Rp 98,8 triliun) tahun lalu.

Menimbun lebih awal

Tahun lalu, melalui sebuah surat yang berisi kritik untuk menentang penerapan tarif impor, Walmart Inc memperingatkan bahwa mereka terpaksa akan menaikkan harga pada berbagai produknya, mulai dari jok mobil, boks, dan ransel apabila tarif impor diterapkan.

"Untuk keluarga berpenghasilan rendah, pungutan 25% untuk barang-barang ini akan menjadi beban serius pada keuangan rumah tangga mereka," tulis Walmart.

Bersama beberapa pengecer lainnya, Walmart dan saingannya, Target Corp, telah melakukan pembelian di awal untuk berbagai produk sebelum 1 Januari 2019, waktu di mana seharusnya kenaikan bea masuk 25% diterapkan.

Awas! Ancaman Trump Bisa Jadi Senjata Makan Tuan buat ASWalmart (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz)

Walmart dan Target menolak berkomentar tentang perkembangan terbaru perang dagang ini.

Pastinya, sebagian besar harga konsumen AS naik sedikit sejak September ketika Trump mengenakan bea masuk 10% pertama. Bea impor yang sebagian besar mengenai komponen barang-barang konsumen dan bukannya produk jadi itu telah berdampak di seluruh ekonomi AS, mencapai US$20 triliun.

Beberapa perusahaan juga mencatatkan margin laba yang lebih rendah demi menekan kenaikan harga yang terlalu tinggi untuk konsumen. Harga keseluruhan, yang diukur dengan indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja, naik hanya 1,9% dalam 12 bulan hingga Maret.

Tom Derry, kepala eksekutif di Institute for Supply Management, yang mensurvei manajer pembelian di bisnis utama setiap bulannya, mengatakan banyak perusahaan tampaknya menganggap tarif impor sebagai gangguan sementara. Itu telah memudahkan pemasok dan pembeli untuk membagi biaya di antara mereka demi kepentingan hubungan bisnis di masa depan.

Tetapi lonjakan bea masuk menjadi 25% akan menyebabkan kenaikan biaya yang lebih bertahan lama dan lebih sulit bagi perusahaan yang membeli dan menjual barang-barang itu.


"Tidak ada margin laba perusahaan yang dapat bertahan sekuat tekanan ini," kata Derry.

Steven Smith, pemilik Luggage & Leather Depot di Bethesda, Maryland, mengatakan lonjakan bea masuk hingga 25% "benar-benar akan mematikan bisnisnya." Dia mengatakan penjualannya turun sebanyak 20% setelah menaikkan harga karena meningkatnya biaya.

"Jika mencapai 25%, lupakan saja. Orang-orang mencapai batas kemampuannya," kata Smith.
(prm) Next Article Berunding dengan China, AS Janji Akan Tetap Bersikap Keras

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular