Trump Mengancam Lagi, Begini Kronologi Perang Dagang AS-China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2019 14:55

1 November 2018: Panggilan telepon antara Trump dan Xi memulai kembali pembicaraan antara kedua belah pihak. Trump mengatakan para pemimpin memberikan "penekanan besar pada perdagangan."
26 November 2018: Trump mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa ia kemungkinan tidak akan menunda kenaikan tarif pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar hingga lewat 1 Januari. Ia juga mengatakan ia bisa mengenakan tarif 10% pada iPhone Apple dan laptop yang diimpor dari China.
1 Desember 2018: Trump dan Xi makan malam di pertemuan G-20 di Argentina. AS setuju untuk menunda kenaikan tarif menjadi 25% dari 10% yang direncanakan atas US$ 200 miliar barang-barang China. Mereka menargetkan mencapai kesepakatan dagang dalam waktu 90 hari.
29 Desember 2018: Setelah menelepon Xi, Trump mengatakan kesepakatan dagang "bergerak dengan sangat baik." Tidak jelas apa kemajuan yang dibuat oleh kedua belah pihak, karena banyak ketidakjelasan tentang langkah-langkah apa yang akan diambil Beijing dan Washington untuk mencapai kesepakatan setelah pertemuan di Argentina.
7 Januari 2019: Delegasi Amerika menyambangi Beijing selama tiga hari saat pembicaraan perdagangan dimulai kembali.
24 Februari 2019: Trump kembali menunda rencananya untuk meningkatkan tarif pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari 10% karena ada "kemajuan substansial" dalam putaran pembicaraan perdagangan terbaru dengan China. Dia mengatakan Gedung Putih dan Beijing akan merencanakan pertemuan puncak di resor Mar-a-Lago untuk "menyimpulkan perjanjian" dengan asumsi "kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan."
10 April 2019: Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS dan China membuat kemajuan dalam kesepakatan perdagangan, termasuk menyelesaikan masalah penting dalam penegakan hukum yang telah menyeret proses tersebut.
5 Mei 2019: Trump mengatakan bahwa tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% pada 10 Mei, meskipun pemerintahnya dalam beberapa pekan terakhir telah berulang kali menekankan bahwa pembicaraan dagang dengan Beijing berjalan baik. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 25% pada tambahan pada US$ 325 miliar barang-barang China "segera."
(prm)
26 November 2018: Trump mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa ia kemungkinan tidak akan menunda kenaikan tarif pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar hingga lewat 1 Januari. Ia juga mengatakan ia bisa mengenakan tarif 10% pada iPhone Apple dan laptop yang diimpor dari China.
1 Desember 2018: Trump dan Xi makan malam di pertemuan G-20 di Argentina. AS setuju untuk menunda kenaikan tarif menjadi 25% dari 10% yang direncanakan atas US$ 200 miliar barang-barang China. Mereka menargetkan mencapai kesepakatan dagang dalam waktu 90 hari.
7 Januari 2019: Delegasi Amerika menyambangi Beijing selama tiga hari saat pembicaraan perdagangan dimulai kembali.
24 Februari 2019: Trump kembali menunda rencananya untuk meningkatkan tarif pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari 10% karena ada "kemajuan substansial" dalam putaran pembicaraan perdagangan terbaru dengan China. Dia mengatakan Gedung Putih dan Beijing akan merencanakan pertemuan puncak di resor Mar-a-Lago untuk "menyimpulkan perjanjian" dengan asumsi "kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan."
10 April 2019: Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS dan China membuat kemajuan dalam kesepakatan perdagangan, termasuk menyelesaikan masalah penting dalam penegakan hukum yang telah menyeret proses tersebut.
5 Mei 2019: Trump mengatakan bahwa tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% pada 10 Mei, meskipun pemerintahnya dalam beberapa pekan terakhir telah berulang kali menekankan bahwa pembicaraan dagang dengan Beijing berjalan baik. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif 25% pada tambahan pada US$ 325 miliar barang-barang China "segera."
(prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular